Fatah Abschluß
11 Agustus 2009Gerakan Fatah menjalankan pergantian generasi yang diminta ketuanya Presiden Palestina Mahmud Abbas. Menutup kongres yang diperpanjang menjadi satu pekan, lebih dari 2000 delegasi sepakat mengganti hampir seluruh jajaran kepemimpinan. Dalam Komite Pusat yang beranggota 21 orang, hanya tiga anggota lama yang dipertahankan. Sisanya, 18 orang adalah wajah-wajah baru.
Komite Pusat Fatah yang baru kini beranggotakan antara lain Marwan Barghuti, yang mendekam di penjara Israel, Saeb Erekat yang bertahun-tahun menjabat ketua juru runding Fatah dan merupakan satu dari sedikit pemimpin Fatah yang populer, serta Mohammad Dahlan, mantan kepala keamanan Fatah di Jalur Gaza. Dahlan memburu anggota organisasi radikal Palestina Hamas dengan kejam, sampai kekalahan Fatah di Jalur Gaza, Juni 2007. Sejak itu Hamas menempatkannya di urutan teratas daftar musuh dalam negeri.
Menanggapi pemilihannya sebagai anggota dewan pengambil keputusan tertinggi di Fatah, Dahlan yang juga termasuk penasehat terdekat Presiden Mahmud Abbas mengatakan, "Ini adalah eksperimen yang harus dihormati, terlepas dari semua kesalahan prosedur dan masalah teknis di masa lalu dan masa depan. Sebuah masa depan yang akan menyembuhkan semua masalah politik dan internal Fatah. Dan ini berhubungan dengan masa depan organisasi pembebasan Palestina PLO dan politik dalam negeri Palestina."
Hamas menghalangi keikutsertaan para delegasi Fatah dari Jalur Gaza dalam pertemuan di Bethlehem. Karena itu delegasi Gaza memberikan suara lewat internet, sms dan telefon. Kongres yang berlangsung satu pekan ini, dilaporkan tak sepi dari sengketa dan perbedaan pendapat di antara delegasi.
Sejak kematian pendirinya Yasser Arafat pada November 2004, Fatah kehilangan wibawa. Kekalahan dalam pemilu tahun 2006, juga membuat organisasi ini kehilangan dukungan luas masyarakat di kawasan pendudukan Israel. Tapi, Fatah mampu mereformasi diri, demikian penilaian keponakan Arafat, Nassir el Kidwa, yang juga terpilih untuk duduk di Komite Pusat.
"Hal ini akan memperkuat kaum muda Palestina yang kebanyakan moderat. Dan tentu saja akan berdampak pada bidang lain seperti perundingan dengan pihak Israel serta hubungan dengan pemerintah AS dan Eropa", kata Nassir el Kidwa.
Hasil Jajak pendapat yang dilakukan Pusat Timur-Tengah di Ramallah menunjukkan, sebagian besar responden menilai kongres Fatah tersebut sebagai keberhasilan, yang pertama sejak 20 tahun terakhir. Mayoritas responden percaya, Fatah telah mereformasi diri.
Clemens Verenkotte/ Renata Permadi
Editor: Edith Koesoemawiria