Nasib Stadion di Brasil Setelah Piala Dunia
26 Juni 2013"Warga di Brasilia, Manaus, Cuiaba dan Natal sangat menyukai sepak bola", tegas menteri olahraga Aldo Rebelo dalam wawancara dengan DW. Namun, stadion yang penuh kini sangat jarang ditemui di Brasil. Bahkan kejuaraan regional negara bagian Rio de Janeiro dan Rio Grande do Sul kesulitan untuk meraih penonton dalam jumlah banyak, walau turnamennya termasuk tradisi lama negara ini, jelas Rebelo.
"Liga Amerika, yang katanya tidak memiliki tradisi sepakbola, menarik fans dua kali lipat ke stadion dibanding liga Brasil, sekitar 20.000 orang setiap pertandingan", lapor menteri Rebelo.
Sepakbola dan Belanja
Namun, pemerintah daerah ingin tetap menjamin penggunaan lanjutan yang menguntungkan dari stadion-stadion tersebut. "Tidak ada stadion di dunia yang hanya dibiayai oleh fans sepak bola", tegas ketua tim persiapan Piala Dunia Claudio Monteira kepada DW. Selain pertandingan sepak bola, konser juga bisa digelar di stadion nasional setelah turnamen berakhir. Pusat perbelanjaan akan dibangun di empat lantai terbawah. "Akan ada toko, restoran, bar, bioskop, dan teater. Konstruksi ini adalah yang pertama dengan konsep seperti ini", jamin Monteiro.
Di Brasilia, konsep ini bisa berhasil, ujar Rodrigo Prada, koordinator situs "Copa2014.org" yang didirikan oleh serikat arsitek dan insinyur sipil (SINAECO) agar warga bisa mengikuti perkembangan pembangunan di kota-kota penyelenggara Piala Dunia. Karena warga ibukota penghasilannya di atas rata-tata dan bakal mampu membeli tiket dengan harga mahal bagi acara internasional.
Masa Depan Belum Jelas
Prada memprediksi nasib kota seperti Natal, Cuiaba dan Manaus akan lebih buruk. Hasil studi SINAECO tahun 2011 sudah menunjukkan, tim-tim yang berlaga tidak dikenal disana dan jumlah penduduknya juga terlalu sedikit untuk bisa memenuhi stadion berukuran raksasa. Di Cuiaba kini tengah ditinjau apakah ruangan di Arena Pantanal kelak bisa digunakan sebagai ruang kelas sekolah atau bahkan sebagai kamar hotel. Stadion dengan kapasitas penonton 43.000 ini akan selesai bulan Oktober 2013.
Bagi Arena da Amazonia di Manaus hasil studi akan menunjukkan bagaimana sebuah gedung bisa dimanfaatkan secara maksimal. Selain stadion akan ada studio fitnes, pusat kongres, dan Sambrodomo yang sudah disewa untuk pagelaran pesta. Arena das Dunas di Natal juga akan digunakan untuk bisnis pertokoan setelah Piala Dunia untuk setidaknya menutup biaya pemeliharaan.
Walau sudah mengetahui berbagai rencana, Prada tetap pesimis akan masa depan stadion-stadion tersebut. "Ini adalah langkah menyia-nyiakan uang publik." Alasan, bahwa Piala Dunia akan menarik turis ke lokasi stadion untuk jangka panjang tidak dipercayai oleh Prada. "Dunia sudah mengenal kawasan rawa basah Pantanal dan hutan tropis Amazonas yang merupakan daerah terindah Brasil. Negara ini tidak membutuhkan stadion."