Makin Banyak Spion Rusia di Jerman
24 April 2014Dinas rahasia dalam negeri Jerman, BfV menyebutkan, Rusia mengerahkan makin banyak spion ke Jerman untuk mengumpulkan berbagai informasi penting. "Bukan rahasia lagi bahwa Rusia sangat tertarik mengumpulkan informasi intelijen dari Jerman", kata Hans-Georg Maaßen, Ketua BfV kepada harian "Welt am Sonntag".
Maaßen selanjutnya menerangkan, agen-agen Rusia kebanyakan menyamar sebagai pegawai diplomatik di Kedutaan Besar Rusia dan berusaha mendekati para pejabat Jerman, terutama di Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan. Ia menambahkan, sepertiga dari pegawai kedutaan Rusia punya latar belakang spionase.
Mendekati anggota parlemen baru
Menurut "Welt am Sonntag", agen-agen Rusia beroperasi dengan cara-cara "setengah terbuka". Mereka mendekati pejabat pemerintah atau pekerja profesional di berbagai institusi dan yayasan-yayasan penting lalu berdiskusi secara serius untuk mengumpulkan informasi. Mereka juga menggelar acara diskusi terbatas dengan tenaga-tenaga ahli dan anggota parlemen Jerman.
Terutama upaya mendekati anggota parlemen Jerman Bundestag ditingkatkan, karena setelah pemilu 2013, ada 223 anggota parlemen baru yang bekerja di Bundestag.
Menurut ketegangan BfV, agen-agen dari Rusia terutama tertarik dengan informasi tentang perkembangan industri Jerman dan politik energi. Mereka juga berusaha mengumpulkan informasi tentang politik ekonomi yang dijalankan pemerintah Jerman.
Tradisi lama
Anggota parlemen dari Partai Hijau, Hans-Christian Ströbele, meminta BfV untuk memberi keterangan lebih banyak kepada para anggota parlemen yang menjadi sasaran spionase.
"Parlemen harus mendapat informasi kalau ada upaya spionase, siapa saja yang jadi sasaran, dan apa yang dilakukan untuk melindungi parlemen dari operasi intelijen", kata Ströbele, yang juga angota komisi intelijen di Bundestag.
Pengamat politik Klaus Segbers mengatakan, kalau memang kasus kegiatan intelijen Rusia di Jerman, sebaiknya hal itu dipublikasi, agar bisa menjadi peringatan, terutama bagi anggota parlemen dan para pejabat negara serta institusi-institusi penting.
Namun Segbers mengingatkan, "ini bukan informasi baru". Kegiatan spionase di Jerman sejak dulu memang dilakukan baik oleh Amerika Serikat maupun oleh Rusia. "Kegiatan spionase di Jerman sudah berjalan selama puluhan tahun. Jadi kita tidak perlu trauma dengan hal itu. Kita hanya perlu lebih hati-hati".
Pengamat politik Jochen Staadt menerangkan, agen rahasia memang "secara tradisional ditempatkan di kedutaan-kedutaan besar". Itu sudah merupakan "rahasia terbuka" sejak era perang dingin.
Setelah Perang Dunia ke II, Jerman memang menjadi salah satu pusat operasi intelijen, baik dari blok barat maupun blok timur. Jadi bukan kejutan baru, kalau kegiatan spionase asing di Jerman sampai sekarang tetap tinggi.