Yulia Navalnaya Terima Penghargaan Kebebasan Berbicara DW
6 Juni 2024Yulia Navalnaya dan Yayasan Anti-Korupsi Rusia (FBK), yang didirikan oleh mendiang suaminya Alexei Navalny, menerima Penghargaan Kebebasan Berbicara 2024 dari DW di Berlin, Rabu (5/6).
Dalam pidatonya, Navalnaya mengatakan bahwa kebebasan berbicara telah menjadi "senjata paling penting" suaminya dan organisasinya selama 13 tahun terakhir ketika mencoba menentang Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Selama bertahun-tahun ini, Putin telah menghancurkan pemilu. Selama bertahun-tahun ini, Putin telah melarang protes. Selama tahun-tahun ini, Putin telah menekan media independen. Dan dia telah mencoba untuk membungkam siapa pun yang mengatakan hal-hal yang tidak dia sukai. Namun, dia gagal. Ya , dia membunuh suami saya, Alexei Navalny, tetapi dia tidak bisa membungkamnya dan idenya," kata Navalnaya.
Keputusan penghargaan Navalnaya seharusnya diumumkan bulan lalu
Navalnaya memuji suaminya karena "mempertaruhkan segalanya" untuk menunjukkan kepada Putin dan masyarakat Rusia secara umum bahwa kebebasan berpendapat "bukanlah sebuah kelemahan,". Menurut Navalnaya, diktator seperti Putin menganggap itu kelemahan, tapi justru itu sebuah kekuatan.
"Alexei membuktikan hal ini sepanjang umur dan pekerjaannya, ketika dia tidak takut untuk berbicara di pengadilan, di penjara, mempertaruhkan segalanya. Percaya bahwa kata-kata yang tulus akan mengalahkan kebohongan apa pun. Menunjukkan bagaimana ucapan yang jujur membawa ratusan ribu orang ke dunia nyata, di negara yang sepertinya tidak tersisa ruang untuk politik publik. Menunjukkan bagaimana kebenaran membuat seorang diktator yang sangat berkuasa pun gemetar ketakutan," kata Navalnaya.
Lindner: 'Pada akhirnya, rezim, saya yakin, bahkan membunuhnya'
Direktur Jenderal DW Peter Limbourg dan Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner memberikan penghormatan kepada Navalnaya, mendiang suaminya Alexei Navalny, serta Ivan Zhdanov dari FBK, seorang pengacara dan teman lama Navalny.
"Yayasan Anti-Korupsi dan Yulia Navalnaya berdedikasi untuk membawa pencerahan ke dalam kegelapan sistem pemerintahan Rusia yang korup dan penuh pembunuhan,” kata Limbourg.
Baik Lindner maupun Zhdanov berbicara soal surat-surat Navalny dari penjara selama masa penahanan sebelum kematiannya, termasuk surat di mana ia mencatat bagaimana "virus" pemikiran bebas tampaknya menyebar di sistem penjara Rusia, menyuarakan harapan bahwa dinas rahasia akan berjuang untuk menekannya.
Lindner menggambarkan Navalny sebagai "penyebar super" virus ini di Rusia.
"Tujuannya adalah untuk menginfeksi masyarakat guna mendemokratisasi dan mengimunisasi masyarakat secara permanen terhadap segala bentuk penindasan dan otokrasi,” kata Lindner.
"Seperti virus, dia pertama-tama diisolasi, dan kemudian ditekan dengan cara yang paling brutal. Pada akhirnya, rezim, saya yakin, bahkan membunuhnya,” tambahnya.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Lindner mengatakan penghargaan DW berfungsi sebagai pengingat akan makna demokrasi dan supremasi hukum.
"Karena kita tidak bisa menerima begitu saja nilai-nilai inti yang mendasari masyarakat kita, bahkan di Jerman pun kadang kita berpikir bahwa kita bisa melakukannya, dengan arogansi tertentu. Di Rusia, Anda mempertaruhkan hidup Anda jika Anda memperjuangkannya,” ujarnya.
Lindner juga mengatakan penting untuk mengingat kata-kata Navalnaya di masa lalu, yaitu "Putin bukanlah Rusia, dan Rusia bukanlah Putin.”
Navalny menulis dalam salah satu suratnya dari penjara bahwa dia membaca literatur pembangkang era Soviet dan putus asa karena cerita tersebut terasa familiar, dia berharap pada tahun 2055 nanti tidak ada orang yang memiliki pengalaman yang sama di Rusia. Lindner menyuarakan harapan bahwa hari ini tidak hanya akan tiba, tetapi dalam waktu kurang dari 30 tahun ke depan.
"Kita tidak boleh melupakan fakta bahwa waktu ada di pihak kita. Ini fakta bahwa masa jabatan Putin akan berakhir suatu hari nanti. Hal ini menjadikan Rusia siap untuk demokrasi ketika saatnya tiba. Saudara-saudara, dalam jangka panjang, keinginan untuk bebas akan selalu mengalahkan penindasan,” kata pemimpin Partai Demokrat Bebas (FDP) itu.
Siapa Alexei Navalny?
Alexei Navalny mendirikan Yayasan Anti Korupsi (FBK) di Rusia pada tahun 2011. Tujuan utama awalnya adalah memerangi korupsi dengan mengungkap dan mempublikasikan kasus-kasus suap dan penyalahgunaan kekuasaan di kalangan elit Rusia.
Namun, ia menjadi salah satu penentang Presiden Putin yang paling menonjol dan paling vokal.
Pada Januari 2021, Navalny memilih untuk kembali ke Rusia, meskipun hampir tidak selamat dari apa yang dokter Jerman sebut sebagai "upaya untuk meracuninya”.
Dia segera ditahan saat kembali ke Rusia, dituduh melanggar ketentuan jaminan atas hukuman sebelumnya, dan dijatuhi hukuman atas serangkaian tuduhan lain yang dia tolak karena bermotif politik.
Pada Desember 2023, Navalny hilang dari sel penjaranya di dekat Moskow selama sekitar tiga minggu. Belakangan, diketahui bahwa ia telah dipindahkan penjara dengan keamanan maksimum yang terpencil di Lingkaran Arktik.
Pada 16 Februari 2024, penjara Rusia melaporkan bahwa ia meninggal pada usia 47 tahun, hanya beberapa minggu sebelum Putin terpilih kembali sebagai presiden.
Keberanian Navalnaya "mengharukan dan paling menginspirasi"
Hari itu juga merupakan pembukaan Konferensi Keamanan München di Jerman, seperti yang dilaporkan oleh kepala koresponden politik DW Michaela Küfner, pada Rabu (5/9). Konferensi Keamanan München adalah sebuah pertemuan keamanan yang salah satu agendanya selalu berusaha untuk memastikan partisipasi Rusia, terutama akibat invasi ke Ukraina pada tahun 2022.
Navalnaya tetap berbicara di acara itu sesuai jadwal, dan mengatakan dia berniat melanjutkan pekerjaan suaminya.
"Seperti Anda, Yulia, saya berada di Konferensi Keamanan München ketika berita itu tersiar. Saya yakin itu bukan suatu kebetulan," kata Lindner soal kematian Navalny.
"Putin ingin menyampaikan pesan kepada dunia. Tapi dia salah. Jika dia mencapai sesuatu, itu untuk memperkuat tekad kami. Andalah, Yulia, dari semua orang, yang mengembalikan keberanian kami hari itu. Kekuatan dan tekad Anda di München untuk menghadapi dunia sungguh mengesankan, mengharukan, dan paling menginspirasi."
Apa itu Penghargaan Kebebasan Berbicara dari DW?
DW meluncurkan Penghargaan Kebebasan Berbicara tahun 2015. Hal ini untuk "menghormati orang-orang yang dengan penuh semangat membela kebebasan berpendapat dan kebebasan pers,” seperti yang dikatakan Limbourg.
Pemenang sebelumnya termasuk jurnalis investigasi Oscar Martinez dari El Salvador, Tobore Ovuorie dari Nigeria, Anabel Hernandez dari Meksiko, Asosiasi Koresponden Gedung Putih, pembangkang dan humanis Arab Saudi, Raif Badawi, serta Mstyslav Chernov dan Evgeniy Maloletka dari Ukraina timur atas karya mereka setelah invasi skala penuh Rusia pada tahun 2022.
Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris