Uni Eropa Resmi Tangguhkan Perjanjian Visa untuk WN Rusia
1 September 2022Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengumumkan pada hari Rabu (31/08) bahwa para menteri luar negeri UE telah sepakat untuk menangguhkan perjanjian fasilitasi visa dengan Rusia atas perang yang terjadi di Ukraina.
"Ini akan secara signifikan mengurangi jumlah visa baru yang dikeluarkan oleh negara-negara anggota UE," kata Borrell pada akhir pertemuan para menteri luar negeri di Praha.
Dia juga mengatakan telah terjadi peningkatan substansial dalam penyeberangan perbatasan dari Rusia ke negara-negara tetangga sejak pertengahan Juli. "Ini telah menjadi risiko keamanan bagi negara-negara tetangga," tambah Borrell. "Selain itu, kami melihat banyak orang Rusia bepergian untuk bersantai dan berbelanja seolah-olah tidak ada perang yang berkecamuk di Ukraina."
Keputusan tersebut secara khusus disambut oleh negara-negara anggota yang berbatasan dengan Rusia. "Kita perlu segera meningkatkan harga untuk rezim Putin," kata Menteri Luar Negeri Estonia Urmas Reinsalu kepada wartawan. "Hilangnya waktu dibayar oleh darah Ukraina."
"Penting bagi kami untuk menunjukkan bahwa pada saat yang sama ketika Ukraina menderita, pariwisata normal seharusnya tidak melanjutkan bisnis seperti biasa," kata Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto.
Bagaimana proses aplikasi visa akan berubah?
Langkah ini dirancang untuk mencegah "belanja visa" oleh pemegang paspor Rusia yang mencari akses lebih mudah ke Uni Eropa melalui negara-negara anggota dengan aturan yang lebih longgar, kata Borrell.
Keputusan seperti itu akan membuat proses visa UE lebih rumit, lebih mahal, dan lebih birokratis, serta memperpanjang waktu tunggu untuk persetujuan, menurut pedoman Komisi Eropa.
Pelajar, jurnalis, dan mereka yang mengkhawatirkan keselamatan di Rusia masih dapat memperoleh kemudahan visa. Kebijakan itu tidak akan berdampak langsung pada perkiraan 12 juta visa yang sudah dikeluarkan untuk warga Rusia, tetapi pejabat Uni Eropa sedang mencari tahu apa yang bisa dilakukan untuk membekukan visa mereka.
Diplomat top Finlandia Haavisto mengatakan bahwa langkah Uni Eropa untuk membatasi visa perjalanan bagi Rusia karena perang di Ukraina adalah langkah "ke arah yang benar" jika diterapkan oleh negara-negara anggota.
Berapa banyak orang Rusia yang mengunjungi UE?
Menurut Badan Pengawas Perbatasan UE (Frontex), hampir satu juta pelancong dengan paspor Rusia telah datang ke UE sejak perang di Ukraina dimulai enam bulan lalu. Sebagian besar pelancong ini tiba di Finlandia (333.000 orang), Estonia (234.000 orang), dan Lituania (132.000 orang).
Tingginya jumlah perjalanan darat ke negara-negara tetangga Uni Eropa dapat dijelaskan oleh kurangnya penerbangan langsung antara Rusia dan blok tersebut sejak pecahnya perang. Akibatnya, negara-negara seperti Jerman dan Prancis kini semakin sulit dijangkau. ha/yf (AFP, dpa, Reuters)