Diskusi yang sedang berkembang: patutkah warga Rusia diizinkan berlibur di Spanyol atau Prancis sebagai turis, sementara tentara Moskow membunuhi ribuan wanita dan anak-anak di Ukraina? Makin banyak orang di Uni Eropa yang mengatakan: "sama sekali tidak."
Memang, negara-negara zona Schengen seharusnya melarang visa turis untuk semua warga Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut. Setidaknya selama Rusia masih menduduki sebagian Ukraina.
Sampai saat ini, jutaan warga Rusia mendukung perang ini, atau berpura-pura hal itu tidak ada hubungannya dengan mereka. Kepada mereka harus ditegaskan bahwa, untuk saat ini, mereka tidak diterima di Eropa.
Mungkin banyak orang di Moskow yang menganggap biasa saja menikmati kehidupan di kafe dan restoran-restoran sementara tangan rekan senegaranya berlumuran darah. Di dunia yang beradab, ini tidak normal.
Ketidakadilan pasti selalu ada
Menolak visa turis untuk zona Schengen bagi semua warga Rusia tentu saja, dalam tingkat tertentu, adalah tidak adil. Orang-orang yang tidak bersalah juga akan terpengaruh, seperti mereka yang tidak mendukung perang Rusia, tetapi tidak memiliki keberanian untuk memrotesnya. "Kerusakan kolateral" seperti itu memang sulit dicegah.
Juga sulit untuk dicegah adalah fakta, bahwa kebijakan itu akan mendorong sejumlah orang Rusia menjadi lebih bersimpati dengan Kremlin. Biarkan mereka. Dalam keadaan apa pun, tidak boleh ada lagi liburan pantai di Cote d'Azur atau belanja akhir pekan di Champs Elysees.
Orang Rusia akan merasa tidak nyaman, karena merasa telah dijadikan sasaran. Tapi itulah memang yang harus dirasakan. Karena di masa perang, warga Rusia tidak bisa lagi diperlakukan sebagai orang biasa — seperti halnya warga Jerman tidak diperlakukan seperti warga biasa antara tahun 1939 dan 1945, atau di tahun-tahun setelahnya.
Aspek keamanan juga mendukung diakhirinya visa turis bagi warga Rusia. Vadim Krasikov, seorang warga Rusia, melakukan perjalanan ke Berlin hanya berbekal visa turis, untuk menembak mati seorang pencari suaka dari Georgia, sangat mungkin atas perintah (dinas intelijen Rusia) FSB. Hal seperti ini, seperti yang pernah disebut para pakar kebijakan luar negeri Jerman, menjadikan Rusia sebagai "negara para teroris". Eropa harus dilindungi dari ini.
Perlu aturan yang konsisten
Meskipun demikian, tetap harus ada peluang bagi orang-orang tertentu dari Rusia untuk masuk ke wilayah Eropa. Karena Jerman, dan Eropa, memiliki masalah demografis. Banyak perusahaan telah mencari pekerja terampil untuk waktu yang lama. Dan dalam beberapa tahun terakhir, jutaan warga Rusia, khususnya kaum muda dan terpelajar, telah pindah ke Jerman.
Ini tentu harus terus kita dorong. Pelajar atau ilmuwan Rusia yang ingin melanjutkan pendidikan, atau bekerja di Barat, harus tetap diizinkan untuk datang, begitu pula anggota kelompok oposisi Rusia. Bahkan kunjungan dari sanak saudara harus tetap dimungkinkan, dalam batas-batas tertentu.
Yang penting adalah, semua pemerintahan negara Schengen menyepakati aturan yang konsisten, dan sanksi ini bisa dicabut lagi setelah ada perdamaian di Ukraina.
Selama berbulan-bulan mayoritas warga Jerman telah mendukung pengiriman senjata berat ke Ukraina. Ada minoritas yang tetap menentang - sebagian besar karena sejarah Jerman. Tapi mereka juga akan menyambut baik larangan visa turis bagi warga Rusia, karena bentuk sanksi ini bisa diterapkan dengan, efektif, dan tidak akan merenggut nyawa.
Kalangan media dan politik di Rusia pasti akan menyoroti pemblokiran visa turis ini. Pada awalnya, mereka pasti akan berkomentar mengejek. Mungkin mereka akan bertanya apakah negara-negara Barat lainnya tidak mau mengikuti contoh ini juga.
Namun, pada titik tertentu, mereka akan mulai memberi tahu warga Rusia tentang keuntungan tidak berlibur ke luar negeri, seperti di masa-masa Uni Soviet. Dan kemudian mereka akan berbicara tentang bagaimana hal ini akan menjadi peluang bagi kafe dan restoran di Moskow untuk mempercantik diri.
(hp/as)