Setelah Lockdown Nasional, Situasi di India Kacau Balau
30 Maret 2020Ribuah buruh harian yang kehilangan pekerjaan berusaha pulang ke kampungnya dan berkerumun di stasiun-stasiun bis tanpa ada sarana transportasi. Ribuan lainnya berusaha kembali ke kampungnya dengan berjalan kaki.
Pemerintah pusat di New Delhi kini meminta pemerintahan negara bagian untuk berusaha menghentikan migrasi massal pekerja harian dengan memberikan bantuan seperti akomodasi dan penampungan darurat. Untuk itu mereka dianjurkan menggunakan dana bantuan bencana.
Ribuan buruh migran mulai terlihat bergerak dalam rombongan besar berjalan kaki meninggalkan kota besar sejak lockdown nasional diberlakukan Selasa lalu (24/3) untuk meredam penyebaran Covid-19. Mereka bergerombol di halte-halte bis dan stasiun.
Pemerintah daerah berjuang atasi situasi kacau balau
Pemerintah negara bagian Uttar Pradesh hari Sabtu (29/3) mengirim hampir 200 bus untuk mengembalikan pekerja migran ke tempat asal mereka. Pemerintah juga mengirim tim medis untuk menyaring penumpang bus di halte-halte bus. Namun tidak tersedia cukup bus untuk semua yang ingin naik.
Otoritas di kawasan Delhi mulai mengubah sekolah-sekolah menjadi tempat penampungan untuk bermalam bagi pekerja migran. Pejabat setempat mengatakan bahwa mereka memiliki kapasitas untuk memberi makan 400.000 orang setiap hari.
"Saya mengimbau semua orang untuk tetap berada di tempat mereka sekarang," kata Menteri Utama Delhi, Arvind Kejriwal. "Kami telah membuat pengaturan untuk tinggal, makan, minum segala sesuatu di Delhi. Silakan tinggal di rumah Anda. Jangan pergi ke desa Anda. Jika tidak, tujuan lockdown akan gagal.''
Dia mengumumkan bahwa toko-toko yang selama ini menjual barang-barang kebutuhan pokok seperti beras kepada orang miskin, akan menyalurkan barang-barang secara gratis selama lockdown.
Hanya puncak gunung es
India saat ini memberlakukan lockdown secara nasional selama 21-hari sampai 14 April. Untuk mengurangi tekanan ekonomi masyarakat, pemerintah telah mengumumkan paket stimulus senilai 22,7 miliar dollar AS. Paket bantuan itu termasuk pengiriman biji-bijian dan lentil kepada 800 juta warga miskin India selama 3 bulan.
India melaporkan sekitar 1000 kasus Covid-19 dengan jumlah yang terus meningkat. Namun para ahli kesehatan India mengatakan angka-angka yang diumumkan “hanyalah puncak gunung es".
Perdana Menteri Narendra Modi hari Minggu (29/3) menyampaikan permohonan maaf kepada kaum miskin yang menderita karena kebijakan lockdown dan berjanji tidak akan ada perpanjangan setelah 21 April. (hp/as)