Seorang Gandhi Lagi Bagi India?
8 Februari 2012Desa Thulendi, berpenduduk 10 ribu jiwa. Para warga resah, penduduk Thulendi merasa dilupakan dan ditipu. Rumah-rumah mereka berdinding lempung bercampur jerami dan kotoran sapi, beratap genteng. Air harus dipompa. Sesekali terlihat tiang listrik, namun warga mengeluhkan seringnya hari-hari panjang tanpa listrik. Padahal sejak kemerdekaan India, Thulendi berada dalam daerah pemilihan keluarga besar Gandhi.
Kampanye Rahul Gandhi
“Apakah begini seharusnya daerah pemilihan keluarga hebat seperti Gandhi? Bikin tertawa saja! Di mana terlihat ada pembangunan di sini? Listrik pun mana?", begitu keluh seorang penduduk. Di antara kegetiran seperti ini, putra mahkota keluarga Gandhi berusaha memenangkan kembali kepercayaan rakyat.
Rahul Gandhi menjanjikan pembangunan dan lapangan kerja, serta berakhirnya semua tindak korupsi.
„Itu uang kalian, yang dihasilkan dengan cucuran peluh Anda semua. Kerja keras Anda telah menyumbang banyak, pada pertumbuhan India. Pemerintah daerah yang korup tidak boleh mencuri buah hasil kerja keras Anda”, tegasnya dalam kampanye.
Rahul Gandhi adalah putra mendiang Perdana Menteri Rajiv Gandhi, cucu Perdana Menteri Indira Gandhi dan cicit dari Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri India yang pertama. Baik Rajiv, maupun Indira Gandhi tewas diasasinasi, banyak orang yang setia pada keluarga yang dianggap telah berkorban banyak ini.
Di India, klan Nehru-Gandhi mengisi pusat kekuasaan Partai Kongres yang memimpin koalisi pemerintahan federal. Namun selama 20 tahun terakhir, pengaruh mereka di negara bagian Uttar Pradesh sudah hampir tidak ada.
Merebut Kembali Kepercayaan Rakyat
Uttar Pradesh didominasi partai-partai regional, yang menyasar kelompok masyarakat Dalit dan kasta-kasta rendah, yang tersisih dari hirarki tradisional masyarakat. Atau kelompok minoritas Muslim, yang besarannya tercatat 18% dari warga yang berhak memilih. Isu kasta dan agama lebih penting di sini daripada di negara bagian India lainnya.
Menurut Professor Manoj Dixit dari Universitas Lucknow, itu adalah masalah besar. "Uttar Pradesh sama sekali terlupakan dalam pembangunan India. Ketika saya muda, saya bangga karena berasal dari sini. Tapi sekarang, orang seharusnya malu. Tidak ada sedikitpun pembangunan di sini. Memenangkan pemilu, merebut kekuasaan, itu semua bukan perubahan sosial. Menimbun uang bukan berarti memimpin politik.“
Lebih dari separuh anak-anak di Uttar Pradesh menyandang kelaparan kronis. Hampir separuh perempuan buta huruf. Generasi muda memilih menjadi buruh migran. Keluarga Gandi berharap bahwa janji reformasi Rahul bisa menggerakkan dukungan rakyat, sebagai batu loncatan untuk tujuan yang lebih utama, yakni jabatan Perdana Menteri India.
Seperti ungkap seorang jubir partai, "Seorang Rahul Gandhi tidak dipersiapkan untuk menjadi sekedar Perdana Menteri sebuah negara bagian. Ia adalah cetakan keluarga Perdana Menteri India yang berpengaruh."
Apakah para pemilih beranggapan sama, akan terlihat dalam tiga minggu, di akhir pemilu Uttar Pradesh.
Sandra Petersmann / Edith Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk