1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanIndonesia

Satgas Jawab Kapan Indonesia Merdeka dari COVID-19

18 Agustus 2021

Menurut juru bicara satgas penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, kemenangan akan terwujud apabila masyarakat mampu hidup berdampingan dengan pandemi.

https://p.dw.com/p/3z6Z8
Jubir satgas penanganan COVID-19 RI Prof. Wiku Adisasmito
Jubir satgas penanganan COVID-19 RI Prof. Wiku AdisasmitoFoto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden

Ada begitu banyak pengorbanan selama pandemi COVID-19. Selain kematian yang sudah tembus 120 ribu kasus, juga kebebasan yang seolah-olah terenggut oleh protokol kesehatan.

Tidak lagi bebas jalan-jalan, tidak bisa berkerumun, dan harus selalu memakai masker. Juru bicara satgas penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, mengakui ada banyak pertanyaan 'kapan Indonesia merdeka dari COVID-19'.

"Meski saat ini kebebasan kita seolah-olah terenggut oleh batasan yang disebabkan oleh pandemi, sejatinya kemenangan kita akan terwujud apabila kita mampu hidup berdampingan dengan COVID-19," ajak Prof Wiku dalam konferensi pers, Selasa (17/08).

"Sembari meminimalisir dampaknya pada keselamatan, membangun kembali ekonomi, mempererat persatuan dan kesatuan sebagai bangsa, dan ikut berkontribusi sebagai bagian dari masyarakat global sangat dibutuhkan saat ini," lanjutnya.

Menkes kemukakan hal senada

Berharap COVID-19 akan benar-benar lenyap mungkin sulit terwujud, setidaknya dalam waktu dekat ini. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin bahkan telah mengisyaratkan bakal hidup berdampingan selama 5-10 tahun ke depan.

"Pandemi ini tidak akan hilang dengan cepat, mungkin akan berubah menjadi epidemi dan kita mesti hidup dengan mereka bisa 5 tahun, bisa 10 tahun, bisa juga lebih lama dari itu," kata Menkes dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022, Senin (16/08).

Pengembangan vaksin COVID-19
Pengembangan vaksin COVID-19

Kabar baiknya, vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah semakin dipercepat. Jika sebelumnya butuh 27 pekan untuk menyuntikkan 50 juta dosis, penyuntikan 50 juta dosis berikutnya ditarget selesai dalam hanya 7 pekan.

Target ini didukung dengan pasokan vaksin yang terus berdatangan. Selain itu, distribusi juga terus diperbaiki agar sampai di daerah tepat waktu dan sesuai prioritas.

"Dengan penambahan cakupan bertahap, ini diharapkan kekebalan komunitas akan segera tercapai," kata Prof Wiku. (Ed: gtp/ha)

Baca artikel selengkapnya di: DetikNews

Satgas Jawab Kapan Indonesia Merdeka dari COVID-19