Rekor Pemasukan di Bundesliga
25 Januari 2013Bundesliga pada tahun-tahun mendatang, meskipun ada masalah keamanan tetap akan meraih pemasukan milyaran Euro. Klub-klub yang tergabung dalam liga utama sepakbola Jerman itu musim kompetisi lalu untuk pertama kalinya mencetak rekor omset lebih dari dua milyar Euro. Dengan memandang peningkatan pendapatan, melalui perjanjian siaran televisi yang baru untuk musim kompetisi mendatang (dari 440 juta menjadi 628 juta Euro), para pengurus Bundesliga dapat amat optimis.
"Saya tidak memperhitungkan adanya kerugian, karena menurut pandangan saya tidak ada masalah keamanan secara umum. Oleh karena itu saya tidak berpikir bahwa hal itu berpengaruh pada liga secara umum. Itu mungkin dapat menjadi masalah masing-masing klub.“ Demikian dikatakan Christian Seifert, ketua Liga Sepakbola Jerman DFL saat mengumumkan laporan Bundesliga Rabu (23/1) di Frankfurt am Main. Namun Seifert memandang kritis insiden pelemparan petasan di Leverkusen.
Angka dalam laporan tersebut menunjukkan keuntungan klub-klub Bundesliga berdasarkan data pajak 55 juta Euro. Biaya pengeluaran naik dari 594 juta Euro menjadi 623,8 juta Euro. Sementara kelompok liga dua Jerman mencatat omset 384,4 juta Euro. Ini berarti penambahan keuntungan 7,4 persen. Namun pada akhirnya liga dua Jerman mencatat kerugian 18,8 juta Euro.
Meski demikian hal itu tidak menghapus kegembiraan pimpinan DFL. Bundesliga menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Kebanyakan klub menjalankan pemikiran yang logis, selain itu dilakukan investasi yang terarah untuk kemampuan prestasi. "Kini yang penting memperkokoh posisi itu dan mengembangkannya,“ kata Seifert. Klub-klub telah membuktikan bahwa mereka dapat memadukan tingkat prestasi top kelas Eropa dan pemikiran ekonomis. Hal itu jarang ditemui di Eropa. Klub-klub dan Bundesliga dapat bangga karenanya.
Pendapatan perhimpunan yang seluruhnya mempekerjakan 16 ribu pegawai dan hampir membayar dana pajak dan biaya pengeluaran sebesar 800 juta Euro terutama berpijak pada tiga pilar. Iklan dan pemasaran menghasilkan 553 juta Euro, hak penyiaran televisi memberi pemasukan 546 juta dan pemasukan dari tiket pertandingan sejumlah 441 juta Euro.
Dalam daftar pengeluaran yang tertinggi adalah biaya personil. Kuotanya hampir mencapai 38 persen omset. Seorang pemain profesional Bundesliga rata-rata berpenghasilan 1,6 juta Euro. Meski demikian Seifert memuji kedisiplinan perhimpunan di sektor ini, karena kuota di seluruh Eropa berkisar 64 persen. Yang juga dipuji adalah investasi sebesar 103 juta Euro (untuk Bundesliga dan liga dua) di pusat-pusat pelatihan. Rekor penonton pada musim kompetisi lalu rata-rata 44.293 pengunjung tidak mengalami ancaman, karena tujuh stadion dengan kapasitas 30 ribu kursi atau kurang juga terwakili di kelas elit.
Di tengah eforia mengenai angka rekor tersebut DFL juga memiliki kekhawatiran. Di masa mendatang Perhimpunan Sepakbola Jerman DFB juga akan membicarakan masa depan liga ketiga Jerman, yang klub-klubnya mengalami kemacetan keuangan. "Dengan perjanjian penyiaran televisi yang baru, jurang antara liga dua dengan liga tiga akan semakin besar,” kata Seifert. “Kami harus membicarakannya dengan DFB apa yang harus dilakukan agar jurang itu tidak semakin besar.“
Masalah pembayaran kepada para penasihat pemain juga akan masuk dalam agenda. Selain itu DFL ingin mulai musim kompetisi 2015/16 ingin mendapat pemasukan lebih dari 100 juta Euro dari penjualan hak penyiaran televisi di luar negeri, untuk menutup lubang pemasukan dari top liga Eropa lainnya.
DK/VLZ (rtr, dpa, afp)