Mesir: Tidak Cukup Hanya dengan Permintaan Maaf
21 Agustus 2011Ketegangan diplomatik antara Mesir dan Israel meningkat ketika aksi protes digelar di depan gedung kedubes Israel di Kairo, Minggu (21/08). Lebih dari seribu pengunjuk rasa memprotes kematian lima polisi perbatasan Mesir dalam bentrokan antara Israel dan Palestina.
Seorang pengunjuk rasa Mesir dipuji di situs jejaring sosial di internet setelah memanjat gedung kedutaan Israel dan mengganti bendera Bintang Daud dengan bendera Mesir.
Aksi protes itu digelar setelah pemerintah Mesir mengumumkan bahwa Israel menyesalkan tewasnya lima polisi perbatasan itu. Namun Kairo tetap berencana menarik pulang duta besarnya di Tel Aviv sebagai bentuk protes terhadap insiden tersebut. Kamis (18/08), militer Israel terlibat bentrokan dengan kelompok militan Palestina di sekitar perbatasan Israel-Mesir, tepatnya di Israel selatan.
"Pahlawan Rakyat“
Demonstran yang menurunkan bendera Israel diangkat di bahu pengunjuk rasa lainnya, setelah bendera Israel dirobek kecil-kecil dan dibawa pulang sebagai cendera mata.
Pengunjuk rasa yang bernama Ahmed Shehat itu, disebut sebagai "pahlawan rakyat“ oleh kandidat presiden Mesir, Hamdeen Sabahi. Beberapa pengguna Twitter lainnya menjuluki Shehat sebagai "Manusia Laba-Laba dari Mesir”.
Kepada stasiun televisi Al Jazeera, Shehat mengatakan bahwa para demonstran melakukan hal yang telah lama dinantikan warga Arab. Yakni, merobek bendera Israel.
“Kami ingin mengucilkan orang yang membunuh kami,” katanya. Shehat mengatakan bahwa ia berhasil memanjat gedung kedubes saat pergantian giliran kerja dan sebelumnya menyelinap ke gedung yang bersebelahan dengan kedubes Israel.
Pengunjuk Rasa Menuntut Tindakan Keras
Aksi itu muncul setelah beberapa pengunjuk rasa membakar bendera Amerika Serikat dan Israel. Beberapa kali sebelumnya, para pengunjuk rasa menembaki bendera Israel dengan petasan.
Sejumlah tentara Mesir terlihat berjaga-jaga di sekitar gedung kedubes Israel, namun tidak melakukan sesuatu. Dua jenderal polisi terlihat berusaha menenangkan massa.
"Dengarlah, yang terjadi adalah serdadu Israel mengejar kawanan bersenjata di perbatasan, mereka melepaskan tembakan dan terkena orang kita secara tidak sengaja,“ kata seorang jenderal. “Itu yang terjadi. Mereka tidak masuk wilayah kita.“
Demonstran mengatakan kepada petugas, bahwa militer Mesir harusnya bersikap lebih keras terhadap Israel.
Hubungan Merenggang
Kantor berita resmi Mesir, MENA, melaporkan bahwa kabinet di Kairo berkeras untuk berpegang pada jadwal yang sudah ditetapkan bagi investigasi bersama dalam kasus kematian lima polisi perbatasannya.
"Pernyataan Israel itu kelihatannya positif, tapi tidak mengurangi kegentingan insiden itu dan kemarahan Mesir terhadap tindakan Israel,“ demikian dinyatakan pemerintah.
Insiden itu menjadi ujian terberat hubungan Mesir-Israel sejak perjanjian damai 1979, di masa setelah runtuhnya rezim Hosni Mubarak.
"Mesir sudah memegang janjinya untuk tetap damai dengan Israel. Tel Aviv juga harus melakukan hal sama dalam memelihara perdamaian itu,“ demikian ditulis MENA.
Sebelumnya, televisi pemerintah Mesir memberitakan bahwa Kairo akan menarik pulang duta besarnya dari Tel Aviv. Israel menyatakan hingga saat ini masih belum menerima pemberitahuan atas keputusan itu.
David Levitz / Luky Setyarini
Editor: Marjory Linardy