Krisis Pengungsi Makin Resahkan Eropa
22 Januari 2016Di dalam negeri, Kanselir Jerman, Angela Merkel menghadapi tekanan yang meningkat atas masalah krisis migran. Hampir 1,1 juta pencari suaka masuk ke Jerman pada tahun 2015.
Pertemuan Merkel dengan PM Turki akhir pekan ini (22/01) membahas antisipasi tingginya arus pengungsi baru yang akan memasuki Eropa. Selain Jerman, Turki merupakan negara kunci dalam masalah pengungsi. Negara ini merupakan salah satu persinggahan utama para pengungsi yang ingin menuju ke Eropa.
Dalam kunjungan ke Turki sehari sebelumnya, Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen menegaskan bahwa krisis pengungsi akan menjadi pembahasan antar pemerintah Jerman dan Turki yang berlangsung di Berlin. Von der Leyen adalah salah satu menteri yang dijadwalkan untuk ambil bagian dalam konferensi antar pemerintah, bersama dengan Wakil Kanselir Sigmar Gabriel, Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier, Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere, dan Menteri Pembangunan Jerman, Gerd Müller.
Para pemimpin Uni Eropa telah menjanjikan dana senilai tiga milyar Euro kepada Turki, untuk membantu para pengungsi Suriah. Bantuan ini diharapkan dapat mengurangi jumlah pengungsi meninggalkan Turki dan menuju ke Eropa. Tetapi, negara-negara anggota Uni Eropa masih berselisih menganai berapa banyak masing-masing negara harus membayar bantuan untuk membantu 2,2 juta pengungsi Suriah yang menyinggahi Turki.
Masalahnya bukan bantuan keuangan
Pada hari Kamis (21/01), PM Turki Davutoglu mendesak "langkah konkrit" Uni Eropa untuk membantu Turki dalam masalah krisis pengungsi. Ia bahkan mengatakan tidak akan meminta Merkel dana yang telah dijanjikan: "Kami tidak meminta uang, kita tidak bernegosiasi soal dana ... Bagi kami, itu adalah tugas kemanusiaan, karena masalahnya bukan soal keuangan," kata Davutoglu dalam komentar yang dilaporkan oleh kantor berita AFP.
“Yang kami minta adalah solidaritas, empati. Kami akan membahas ini dengan Kanselir Jerman, Merkel dan kami berharap langkah-langkah konkrit untuk mengatasi masalah ini," tandas Davutoglu.
Perjalanan laut pengungsi kembali renggut jiwa
Sedikitnya 21 orang tewas dalam dua insiden penyelundupan migran. Dalam insiden pertama, perahu kayu yang membawa 48 orang tenggelam di dekat pulau kecil Farmakonissi , timur Aegean, Jumat (22/01) dini hari. Puluhan penumpang selamat, namun tujuh orang penumpang terenggut nyawanya. Beberapa jam kemudian, sebuah kapal kayu, yang tak diketahui pasti berapa jumlah penumpangnya, tenggelam di dekat pulau kecil Kalolimnos, sebelah selatan Farmakosisi. Penjaga pantai menyelamatkan 26 orang dan menemukan 14 jenazah. Kapal penjaga pantai, helikopter dan kapal swasta beroperasi mencari penumpang-penumpang lain yang belum ditemukan. Tidak jelas berapa banyak orang yang hilang.
Yunani telah menjadi pintu gerbang utama bagi orang-orang yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan mencoba untuk mencapai Uni Eropa. Lebih dari 800.000 orang memasuki Yunani tahun lalu, sebagian besar menggunakan kapal untuk mencapai Yunani dari pantai Turki. Ratusan tewas dalam perjalanan berbahaya itu.
Selain dengan Turki, lewat sambungan telefon, Kanselir Jerman Angela Merkel juga membahas masalah krisis pengungsi dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Disepakati, sebuah konferensi donor di London akan menjadi kesempatan untuk membicarakan upaya global dalam menangani masalah ini. Obama juga mengatakan kepada Merkel, ia berencana untuk menjadi tuan rumah pertemuan puncak Majelis Umum PBB pada bulan September untuk mengamankan komitmen baru guna membantu mengatasi krisis pengungsi.