Julian Ryall belajar bahasa Prancis, politik, hubungan internasional, dan ekonomi di Politeknik Wolverhampton, Inggris, di akhir tahun 1980-an. Ia menghabiskan satu tahun di Universitas Aix-en-Provence, Prancis, yang menjadi kunci ambisinya menjadi koresponden asing.
Julian tumbuh di Eropa Timur seperti Rumania, Bulgaria, Cekoslowakia, dan Hongaria. Ia juga berada di Berlin ketika Tembok runtuh pada bulan November 1989.
Ia kembali ke Inggris untuk mengambil kuliah pascasarjana di bidang jurnalisme sebelum pindah ke Jepang pada 1992. Julian bekerja untuk The Japan Times sebelum kembali ke London pada tahun 1998 untuk bergabung dengan The Times. Tahun 1999 ia memilih pindah kembali ke Tokyo dan menjadi reporter lepas.
Ia telah berkontribusi pada liputan DW di Indo-Pasifik selama lebih dari satu dekade, melaporkan dari Korea Utara, Tiongkok, Cina, Kepulauan Solomon, Vietnam, dan wilayah lain di kawasan ini.