Jerman Memulangkan Empat Diplomat Rusia
26 Maret 2018Pemerintah Jerman hari Senin (26/03) memutuskan untuk memulangkan empat diplomat Rusia sebagai bentuk solidaritas negara-negara Eropa terhadap Inggris yang telah mengambil tindakan diplomasi yang sama sepekan lalu.
"Pengusiran secara paksa empat diplomat adalah sinyal kuat solidaritas dengan Inggris dan memberikan sinyal yang menegaskan bahwa pemerintah Jerman tidak membiarkan serangan terhadap mitra terdekat dan sekutunya tanpa jawaban," kata Heiko Mass, Menteri Luar Negeri Jerman seperti dikutip kantor berita AP.
Pekan lalu, Inggris membekukan hubungan diplomasi tingkat tinggi dengan Rusia dengan memulangkan 23 diplomat Moskow yang teridentifikasi mengemban misi spionase. Namun. keputusan tegas Jerman tersebut menurut Heiko Mass tidak semata-mata hanya karena kasus dugaan misi spionase, tapi menyusul serangan siber atas jaringan internet pemerintah Jerman beberapa waktu lalu, "yang informasinya sejauh ini kemungkinan besar dilakukan oleh Rusia."
Sejumlah negara berbaris mendukung Inggris
Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk menyebutkan selain Jerman ada 13 negara Uni Eropa yang turut menjatuhkan sanksi hubungan diplomasi dengan Rusia, di antaranya Perancis, Poladia, Lithuania dan negara-negara Baltik lainnya. Polandia mengaku telah meminta empat diplomat Rusia untuk meninggalkan negara mereka, sedangkan Lithuania juga memerintahkan hal yang sama kepada tiga diplomat Moskow di negara Eropa Timur tersebut.
Amerika Serikat juga telah mengusir 60 diplomat Rusia dan memerintahkan agar konsulat Rusia di Seattle untuk ditutup sebagai reaksi atas kasus serangan beracun terhadap mantan mata-mata Rusia, Sergie Skripal dan putrinya pada 4 Maret lalu.
Bantahan Rusia
Dipulangkannya diplomat Rusia dari negara-negara tersebut hanya ditanggapi singkat oleh Rusia. "Prinsip timbal balik akan bekerja dalam setiap kasus seperti itu," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebagai tanggapan, menurut kantor berita negara TASS. Jawaban yang sama juga dilakukan Rusia ketika Inggris memulangkan diplomat mereka.
Sejauh ini, Moskow secara konsisten membantah bertanggung jawab atas serangan terhadap Sergie Skripal dan putrinya dengan menggunakan racun syaraf yang terakhir kali dipakai pada PD II.
Pada tanggal 4 Maret lalu, Sergei dan Yulia Skripal ditemukan tidak berdaya di bangku taman di Salisbury, Inggris. Skripal telah menetap di Inggris sejak dibebaskan dari tahanan Rusia dalam "pertukaran mata-mata" 2010 dengan AS.
ts/hp (ap, afp, dpa, Reuters)