AS: Rusia “Bertanggung Jawab” Atas Serangan Kimia di Inggris
15 Maret 2018Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Nikki Haley (foto artikel) pada sebuah pertemuan darurat Dewan Keamanan mengatakan, pemerintah AS meyakini bahwa Rusia "bertanggung jawab" atas serangan gas racun terhadap mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal dan anak perempuannya.
"Amerika Serikat meyakini bahwa Rusia bertanggung jawab atas serangan terhadap dua orang di Inggris, dengan menggunakan gas racun saraf kelas militer," kata Nikki Haley hari Rabu (14/3) di New York.
Mantan mata-mata Sergei Skripal (66) dan putrinya Yulia (33) ditemukan tidak berdaya di sebuah taman di di Salisbury, Inggris pada 4 Maret silam. Kini dalam kondisi kritis di rumah sakit. Pihak berwenang Inggris menyatakan bahwa keduanya diserang dengan racun saraf Novichok yang dulu diketahui sebagai bagian dari persenjataan kimia Uni Soviet.
Rusia bantah terlibat
Namun Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menolak tuduhan itu. "Rusia tidak ada hubungannya dengan insiden ini," katanya. "Kami tidak perlu takut, tidak ada yang bisa disembunyikan." Rusia sebelumnya menuntut dilibatkan dalam pengusutan serangan itu di Inggris, namun pemerintah Inggris menolak.
Vassily Nebenzia mengatakan, Perdana Menteri Inggris Theresa May telah menciptakan "atmosfir histeris" ketika dia menyatakan bahwa Rusia "sangat mungkin" berada di balik serangan itu. Theresa May menuntut informasi jelas dari Moskow tentang bagaimana senjata kimia dari era perang dingin yang hanya diproduksi di Rusia itu bisa sampai digunakan di Inggris.
Rusia sebaliknya menuntut agar Inggris menyerahkan sampel racun saraf itu untuk dianalisis, dan memberikan "bukti material" mengenai "jejak Rusia" yang diduga ditemukan.
Mencari pihak yang bertanggung jawab
Dalam pertemuan darurat DK PBB itu, Nikki Haley meminta PBB untuk menuntut pertanggung jawaban anggota dewan tetap Rusia mengenai kasus itu.
"Harus ada pertanggung jawaban," kata Haley. "Jika kita tidak segera mengambil tindakan konkret untuk mengatasi masalah ini, Salisbury tidak akan menjadi tempat terakhir kita melihat senjata kimia digunakan", tegas dubes AS untuk PBB itu.
Wakil Duta Besar Inggris, Jonathan Allen meminta anggota Dewan Keamanan memberikan dukungan untuk tuntutan Inggris. Dia mengatakan; "tidak ada kesimpulan lain, selain bahwa negara Rusia bertanggung jawab atas percobaan pembunuhan terhadap Skripal dan putrinya. "
Allen menambahkan, Rusia telah melanggar konvensi senjata kimia karena tidak mengumumkan kelanjutan program Novichok.
Inggris telah bereaksi tegas dengan mengusir 23 diplomat Rusia, setelah tenggat waktu Selasa malam (13/2) berakhir tanpa ada penjelasan dari Moskow.
hp/as (Reuters, AFP)