Kanselir Jerman: Pengiriman Senjata ke Israel akan Berlanjut
17 Oktober 2024Kanselir Jerman Olaf Scholz menyampaikan pidato kebijakannya yang mencakup beragam tema di depan Parlemen Jerman - Bundestag di Berlin pada hari Rabu (16/10). Dalam pidatonya Scholz membahas industri Jerman, Ukraina, politik dalam negeri, dan konflik di Timur Tengah.
Ia menekankan, Jerman harus menjaga Israel agar berada "dalam posisi untuk membela diri," seraya menambahkan bahwa "Israel dapat mengandalkan solidaritas kita, sekarang dan di masa depan."
Apa kata Scholz tentang Israel?
Scholz menyatakan hal ini beberapa minggu setelah munculnya perdebatan laporan di media Jerman tentang apakah pemerintah memperlambat pengiriman senjata ke Israel atau tidak.
Selama delapan minggu terakhir, pemerintah Jerman telah menyetujui ekspor peralatan militer dan amunisi ke Israel senilai sekitar €31 juta atau sekitar Rp521 miliar, kantor berita Jerman DPA melaporkan.
"Ada pengiriman dan akan selalu ada pengiriman lebih lanjut. Israel dapat mengandalkan itu," kata Scholz dalam pidatonya.
Kanselir Jerman juga menekankan, Israel perlu menghormati hukum internasional di Gaza dan mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza, menyusul tuduhan Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Ia juga menyerukan kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Scholz juga menegaskan kembali keyakinannya bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya cara mengakhiri konflik. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menentang gagasan tersebut.
Scholz juga mendesak Iran untuk menghentikan serangan rudal ke Israel, dengan mengatakan: "Iran sedang bermain api. Ini harus dihentikan."
Perang Rusia-Ukraina "tidak dapat berlangsung selamanya"
Kanselir juga memanfaatkan kesempatan itu untuk meminta Jerman dan sekutu Ukraina lainnya, untuk berupaya lebih keras guna mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina.
"Kita juga harus melakukan segala yang kita bisa, untuk mencari tahu bagaimana kita dapat memastikan bahwa perang ini tidak berlangsung selamanya," kata Scholz.
Ia menambahkan pembicaraan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin hanya mungkin dilakukan melalui "koordinasi dengan mitra terdekat kita."
Ekonomi Jerman dan politik sayap kanan
Kanselir Jerman mengakhiri pidatonya dengan membahas berbagai isu dalam negeri Jerman. Ia berbicara tentang ekonomi negara itu yang tengah menghadapi masa sulit, serta perlunya pemerintah mendukung bisnis milik perusahaan Jerman.
"Kita harus berjuang khususnya untuk industri di Jerman," katanya, seraya menambahkan bahwa "Jerman adalah negara industri."
Ia kemudian menyerukan pertemuan puncak khusus bagi para anggota parlemen dan pemimpin industri untuk dapat membahas kebijakan ekonomi.
Olaf Scholz juga menyinggung pemilihan umum di beberapa negara bagian di wilayah timur Jerman baru-baru ini, dimana partai sayap kanan Alternative für Deutschland (AfD) dan partai populis Aliansi Sahra Wagenknecht (BSW) memperoleh jumlah suara yang sangat signifikan.
Ia menuduh partai-partai tersebut mempromosikan kebijakan yang berusaha menjauhkan Jerman dari Uni Eropa dan sekutu barat lainnya, khususnya menuju hubungan yang lebih dekat dengan Rusia.
Kanselir Jerman itu menyebut langkah tersebut sebagai "ancaman bagi keamanan kita" dan mengatakan bahwa Jerman tidak akan meninggalkan sekutu-sekutunya.
ae/as (AFP, dpa, Reuters)