Irlandia Pimpin Dewan Eropa
2 Januari 2013Dua tahun lalu Irlandia minta bantuan paket penyelamatan mata uang Euro. Pemberian 85 milyar Euro disetujui anggota lainnya yang tergabung dalam kelompok pengguna Euro. Pemerintah Irlandia harus mengambil alih berbagai kewajiban perbankannya guna menghindari kollaps perekonomian. Bank-bank terjebak dalam gunung hutang kredit perumahan yang macet, setelah sebelumnya salah berspekulasi. Dengan paket bantuan perbankan negara Irlandia terlilit hutang luar biasa besar. Defisit anggara pada tahun 2010 mencapai 32 persen produk domestik bruto.
"Dekade yang Hilang"
Sejak itu terjadi pergantian pemerintahan, lima paket penghematan sudah disahkan. Permintaan dalam negeri merosot dan kuota pengangguran naik menjadi 15 persen. Ribuan warga Irlandia berimigrasi untuk mengadu untung di Australia, AS atau Inggris. Perdana Menteri Irlandia saat ini adalah tokoh Kristen Demokrat Enda Kenny yang mempraktekkan dengan sungguh-sungguh program reformasi yang disepakati dengan Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional IMF.
"Kami tidak pernah mengatakan bahwa itu akan mudah. Kami tidak pernah berkata itu akan terjadi sekejap." Demikian dikatakan Kenny dalam pertemuan puncak Uni Eropa terakhir ini sebagai neraca dua tahun terakhir. "Kami berada dalam situasi yang amat sulit. Saya tekankan, akibat banyaknya kesulitan yang dialami banyak orang dan seluruh bidang dalam masyarakat Irlandia, kami harus mengambil keputusan-keputusan yang sulit dan itu demi kepentingan rakyat dan negara. Kami mencoba melakukan ini seadil mungkin."
Sementara ini program penghematan itu membuahkan hasil. Hal ini dibenarkan Profesor Philip Lane yang memimpin fakultas ekonomi di Trinity College di ibukota Irlandia Dublin. Ekonomi Irlandia dalam beberapa bulan terakhir agak meningkat. Tahun depan (tahun 2013- red.) diharapkan maju secara perlahan. "Untuk mencapai kembali angka produk domestik bruto yang kami miliki sebelum krisis, saya pikir kami masih butuh lima tahun lagi. Resesi tahun 2009 amat dalam,“ kata Lane kepada Deutsche Welle (DW). "Kami masih jauh dari level terdahulu. Kami masih membutuhkan pertumbuhan ekonomi beberapa tahun, yakni sampai 2017. Jadi orang dapat mengatakannya sebagai dekade yang hilang.“
Sang Harimau Kembali Menggeliat
"Harimau Keltic“ demikian julukan Irlandia pada masa booming ekonomi 12 tahun lalu. Dari anggota Uni Eropa termiskin, Irlandia mengejar prestasi ekonomi sampai ke jajaran pertama. Kemudian terpaan krisis properti dan keuangan "melumpuhkan sang harimau.“ Namun Enda Kenny, Perdana Menteri Irlandia yakin bahwa harimau itu tidak lama lagi mampu kembali meloncat. "Saya harus mengatakan, bahwa investasi di Irlandia kembali amat kuat. Saya teringat, bahwa kami sebelum pengambil alihan pemerintahan, dalam kurun tiga tahun kehilangan 250 ribu lapangan kerja. Tahun lalu tercipta lagi 20 ribu lapangan kerja baru.“ Demikian kata PM Irlandia Kenny kepada para jurnalis beberapa hari sebelum tahun baru 2013.
"Ada pertanda untuk perbaikan. Bank-bank dapat kembali memperoleh uang tanpa bantuan pemerintah dan sejumlan badan nasional dapat kembali menjual obligasi. Itu isyarat optimis.” Meski demikian defisit anggaran pada 2012 masih 8,5 persen dari produk domestik bruto. Keseluruhan jumlah hutang pada tahun 2013 diperkirakan mencapai 121 persen produk domestik bruto.
Bisnis Ekspor Kata Kuncinya
Sementara sektor bangunan dan bank-bank yang masih diambilalih negara mencetak keuntungan kecil, sektor-sektor lainnya jauh lebih cepat pulih. Terutama sektor jasa pelayanan dan high tech. Bank-bank banyak memecat pegawai. Negara mengambil alih kredit macet mereka dan menghimpunnya dalam "Bad Bank“ yang dibiayai oleh dana bantuan Eropa. "Di sisi lain terdapat ekonomi ekspor yang berfungsi amat baik,“ gambaran situasi Irlandia yang dipaparkan Holger Erdmann dari Kamar Dagang dan Industri Jerman-Irlandia di Dublin. "Karena hampir setiap produsen melakukan ekspor, karena permintaan barang dari dalam Irlandia tergolong kecil, perusahaan dan pekerja di sektor bersangkutan kondisinya tergolong amat bagus.“
Pakar ekonomi Philip Lane yakin, bahwa politik Irlandia setidaknya berhasil mengatur secara adil langkah-langkah penghematan. Selain itu, menurut Lane, tingkat pendapatan di Irlandia dibanding di tingkat Eropa dulu sudah tergolong tinggi. “Kebanyakan program penghematan dirasakan oleh mereka yang berpenghasilan tinggi. Lapisan pendapatan rendah cukup terlindungi. Perlindungan terhadap kemiskinan benar-benar dijaga, ini mungkin di Yunani atau di Spanyol gagal dilaksanakan,“ kata Lane kepada DW.
Sementara Holger Erdmann, wakil ketua Kamar Dagang dan Industri Jerman-Irlandia sepaham dengan itu. Tidak dapat disimpulkan adanya kemiskinan yang dialami lingkungan masyarakat luas. Aksi protes masih tergolong wajar. "Di sini, di Dublin pada akhir pekan, sejak hari Kamis orang hampir tidak dapat tempat di restoran dan bar-bar. Orang kadang-kadang bertanya, krisis ekonomi yang mana?“ demikian dipaparkan Erdmann kepada DW. Namun ia juga membatasi, "Pada sisi lain ada juga kelompok masyarakat yang membeli rumah-rumah di saat klimaks booming properti, yang sebagian besar harganya berkurang sampai 50 persen. Mereka kini tidak mampu lagi memenuhi pembayarannya.“
Sengketa Hutang Lama Bank-Bank yang Krisis
PM Irlandia akan memanfaatkan kepemimpinan bergilir Dewan Eropa pada enam bulan pertama tahun 2013 untuk menerapkan haluan konsolidasi yang ketat pada negara-negara krisis lainnya seperti Spanyol, Siprus atau Yunani dan memajukan gagasan penyatuan bank dalam Uni Eropa. Irlandia memiliki kepentingan pribadi dalam penyatuan bank. Paket penyelamatan permanen Euro ESM diharapkan mengambil alih hutan lama bank-bank Irlandia, dan dengan begitu meringankan anggaran negara Irlandia, demikian pendapat Enda Kenny.
Apa yang terjadi dengan hutang lama yang disebut "legacy assets“ masih kontroversial di antara menteri ekonomi negara pengguna Euro. Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schäuble sebetulnya ingin agar masing-masing negara bertanggung jawab untuk hutang lamanya, demikian keterangan dari lingkungan pemerintah. Sementara Irlandia mengancam menahan pembayaran suku bunga kepada paket penyelamatan Euro sampai ditemukannya solusi untuk sengketa "legacy assets“.
Secara resmi PM Enda Kenny menunjukkan sikap optimis. Kebangkitan kembali Irlandia setelah krisis dapat menjadi panutan, tutur Kenny. "Itu bagi setiap orang menjadi contoh, bagaimana sebuah negara kecil yang rakyatnya harus menjalani keputusan sulit pada tahun 2013 dapat kembali mampu tanpa program bantuan.“ Akhir tahun 2013 Irlandia ingin kembali ke pasar keuangan internasional dan di sana tanpa perlindungan paket penyelamatan Euro dapat menjual kembali obligasinya.
Apakah itu berhasil, menurut penapat pakar ekonmi Philip Lane terutama tergantung pada bagaimana perkembangan konjungtur global, karena Irlandia amat tergantung pada ekspor.