Ilmuwan Mentahkan Mitos "Afterlife"
14 Agustus 2013Otak tetap bekerja hingga 30 detik setelah aliran darah terhenti. Demikian menurut hasil penelitian tim ilmuwan University of Michigan. Eksperimen diterapkan pada sembilan tikus yang diberi obat bius dan detak jantungnya dihentikan sementara.
Aktivitas Listrik
30 detik setelah jantung berhenti berdenyut, seluruh hewan percobaan menunjukkan aktivitas otak. Ini bisa dilihat melalui alat pengukur gelombang otak, EEG. George Mashour, salah seorang peneliti di Michigan menambahkan. "Saat mati suri, kemampuan menyadari adanya aktivitas listrik melebihi saat manusia berada dalam keadaan sadar. Jadi otak mampu mengenali aktivitas listrik pada tahap awal mati klinis."
Hasil yang senada ditemukan dalam aktivitas otak tikus yang mengalami asfiksia atau saluran pernapasan yang tersumbat. "Hasil penelitian menunjukkan, pengurangan oksigen atau oksigen dan glukosa saat jantung berhenti bekerja, bisa menstimulasi aktivitas otak. Ini sebenarnya dilakukan dalam keadaan sadar," ujar ketua tim peneliti Jimo Borjigin.
Misteri Otak
Sekitar 20 persen orang yang selamat dari gagal jantung dilaporkan mengalami visi saat suatu periode yang oleh dokter disebut sebagai mati klinis atau mati suri. Borjigin mengatakan, ia berharap penelitian terbaru timnya "akan membantu penelitian berikutnya tentang apa yang dialami atau dirasakan seseorang ketika otak tengah tidak berfungsi saat mati suri, termasuk melihat cahaya saat gagal jantung."
Selama ini, dunia ilmiah menganggap otak dalam keadaan tidak aktif berada dalam fase mati suri. Pakar lain juga mempertanyakan, apakah eksperimen dengan tikus bisa mengungkap misteri otak manusia. "Apakah kita tahu bahwa hewan mengalami 'kesadaran'? Sementara penelitian terbaru menyatakan, bahwa hewan punya memori otobiografi yang sama dengan manusia, rasanya tidak mungkin pengalaman hampir mati akan sama pada spesies yang berbeda."
vlz/yf (afp, rtr)