Demonstran Anti Putin Dibebaskan
6 Maret 2012Untuk pertama kalinya sejak beberapa bulan, pihak kemanan Rusia kembali melakukan tindakan keras terhadap para demonstran. Di Moskow dan St. Petersburg, ribuan orang berdemonstrasi, memprotes hasil pemilu presiden yang dimenangkan Vladimir Putin. Dalam aksi protes ini, polisi menangkap sedikitnya 550 demonstran, diantaranya sejumlah tokoh penting penentang Putin.
Senin malam (05/03), polisi kembali membebaskan beberapa tahanan. Bloger dan pejuang anti korupsi Alexei Navalny, yang dianggap calon kandidat presiden di masa datang, dibebaskan dengan uang jaminan. Demikian dilaporkan kantor berita Interfax. Juga politisi kiri Sergei Udaltsov turut dibebaskan.
Navalny dan Udaltsov, menurut laopran media Rusia, terancam hukuman denda sampai 2.000 Rubel, karena dituduh telah melanggar hak berkumpul. Sementara itu, tokoh oposisi lainnya, Ilya Yashin, terancam hukuman 15 hari penjara, dengan tuduhan telah melawan aparat keamanan.
Kecam Penangkapan
Mikhail Prokhorov, yang menempati posisi ke tiga dalam pemilu, mengecam aksi penangkapan yang dilakukan polisi Rusia, „Ini demonstrasi damai. Saya sangat terkejut dengan aksi kekerasan yang terjadi.“
Pengamat internasional menuduh pemilu presiden di Rusia berjalan secara tidak adil. Di satu dari tiga TPS, ditemukan ketidakcocokan hasil penghitungan. Demikian dinyatakan Organisasi bagi Keamanan dan Kerjasama Eropa OSCE. Ditambahkan, Rusia sebagai anggota Dewan Eropa, tidak berhasil memenuhi standar yang dituntut Eropa.
Walaupun merebaknya tuduhan kecurangan dalam pemilu, Komisi Pemilu Rusia, berdasarkan hasil penghitungan sementara, menetapkan Vladimir Putin sebagai pemenang dengan mengantongi 63,6 persen. Posisi ke dua direbut Ketua Partai Komunis Gennady Syuganov (17,18 persen) dan miliuner Prokhorov meraih 7, 98 persen suara.
Bulan Mei mendatang, untuk ke tiga kalinya, Putin akan kembali duduk di Kremlin. Sebelumnya, Putin telah dua kali terpilih sebagai presiden, tahun 2000 dan 2004.
Yuniman Farid/dpa/dap/rtr/afp
Editor: Hendra Pasuhuk