YSL, Kejeniusan Mode dalam Karakter Kompleks

Hampir semua orang yang tertarik pada fashion, tahu singkatan ini. YSL, kependekan dari Yves Saint Laurent menjadi simbol elegan di dunia mode: revolusioner dan avant-garde. Tapi di lain sisi: sederhana dan klasik. Bahkan saat ini, perancang Perancis yang meninggal pada tahun 2008 itu dianggap sebagai couturier paling berani dalam sejarah mode.

Film tentang YSL disutradarai oleh Jalil Lespert. Kisahnya berfokus pada masa kejayaan Yves Saint Laurent pada tahun 1957-1976. Pada masa itu, lelaki muda ini bekerja di rumah mode Dior. Setelah kematian mendadak Christian Dior, sang asisten tersebut mengambil alih, dan menjadikan Dior sebagai rumah mode terkenal di dunia.

Film karya Lespert bercerita lebih banyak tentang kehidupan pribadi dari perancang busana tersebut dan karyanya yang kreatif. Kisah hidup Yves Saint Laurent menyediakan cukup banyak kisah untuk sebuah film yang menarik. Tokoh jenius di bidang mode itu lahir di Oran, Aljazair tahun 1936, seorang gay, depresif dan pemalu.

Yang menarik dalam kehidupan Yves Saint Laurent itu - di samping pekerjaannya sebagai perancang busana - adalah kisah tentang hubungan YSL dengan pasangan lamanya, Pierre Berge. Pria itu menemaninya seumur hidup. Mereka adalah mitra dalam kehidupan dan bisnis. Kecerdasan Berge di bidang bisnis merupakan dukungan besar selama beberapa dekade bagi Yves Saint Laurent yang labil.

Film "Yves Saint Laurent" pertama kali diputar di Jerman dalam festival film internasional Berlinale, Februari 2014. Tokoh YSL diperankan bintang muda Perancis Pierre Niney, yang mewujudkan penampilannya sedemikian mirip dengan sang tokoh. Sementara Pierre Berge dimainkan dengan cemerlang oleh Guillaume Gallienne.

Film meyakinkan diwarnai cerita menarik banyak karakter filmnya. "Yves Saint Laurent adalah pribadi yang kompleks, ia brilian, modern, halus, dan sangat bahagia," demikian penilaian aktor pemerannya, Pierre Niney. Kompleksitas tokoh yang ditampilkan otentik disajikan sedemikian mungkin agar dapat dipahami penonton bioskop.

Meskipun film "Yves Saint Laurent" begitu menyajikan kehidupan pribadi dari sang perancang busana, desain kreatif Saint Laurent pun sangat berkesan bagi penonton. Busana yang ditampilkan misalnya tuksedo dan jas bagi perempuan, eksperimen warna dan kain - dan karya-karya itu selalu tetap elegan.

"Yves Saint Laurent" menawarkan banyak hal, terutama wawasan mendalam tentang dunia fashion: Film ini adalah bagian dari sejarah budaya. Pada saat bersamaan, film ini juga mengeksplorasi sejarah kontemporer: tahun 1960-an dan 1970-an.