1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Vaksin Corona di Indonesia Diprediksi Selesai Februari 2021

1 Juli 2020

Pengembangan vaksin corona di Indonesia terus dilakukan LBM Eijkman Istitute dan diprediksi selesai Februari 2021 mendatang. Pengiriman reagen yang belum sampai ke Indonesia jadi salah satu kendala pengembangan tersebut.

https://p.dw.com/p/3ecti
Eijkman Institute
Foto ilustrasi Lembaga EijkmanFoto: Eijkman Institute

Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman mengirimkan 10 whole genome sequence (WGS) untuk melihat karakter virus corona (COVID-19). Dari 10 WGS yang dikirimkan, diketahui bahwa tipe corona di Indonesia masih berhubungan dengan virus dari Wuhan, Cina.

"Kami bisa melaporkan bahwa di peta Indonesia itu kita bisa melihat bahwa virus yang diisolasi di Indonesia itu jelas masih ada keturunan dari Wuhan, dari hasilnya, tetapi ketika virus-virus itu ke Indonesia itu tidak langsung datang ke Indonesia, tetapi terbawa dulu, ada yang ke Amerika dulu, ada yang ke Eropa dulu," kata Kepala LBM Eijkman Prof Amin Soebandrio dalam rapat di Komisi VII DPR, Rabu (01/07).

Prof Amin menjelaskan tipe virus corona di Indonesia tidak sama dengan yang ada di negara lain. Karena itulah, menurutnya, perlu vaksin Corona yang spesifik di Indonesia.

"Dan dari gambaran ini kita bisa melihat bahwa distribusi ini di Asia saja sudah banyak berbedanya. Jadi ini memperkuat bahwa virus di Indonesia ini memang tidak 100 persen sama dengan virus di negara lain, sehingga kita harus membuat vaksin yang spesifik untuk Indonesia," ujar Prof Amin.

Selesai Februari 2021

LBM Eijkman juga telah berhasil mengkloning protein spike (S) untuk selanjutnya dilakukan penelitian pada mamalia.

"Dan beberapa versi gen S ini sudah berhasil dikloning kepada satu vektor yang basic dan setelah itu akan dikloning ditransfer, akan dimasukkan ke dalam galur sel mamalia. Sel mamalia itu misalnya dari Chinese hamster atau dari sel vero dari hewan-hewan. Nah, itu nanti untuk memudahkan proses pengembangan kami agar bisa cepat diterima oleh Bio Farma," kata Prof Amin

"Kami memang sengaja menggunakan galur sel mamalia itu antara lain misalnya dari Chinese hamster dan itu sudah di-approve oleh WHO, sehingga tidak ada masalah lagi ketika akan digunakan untuk uji klinik pada manusia," imbuhnya.

LBM Eijkman tengah mengembangkan vaksin virus Corona atau yang dinamakan vaksin 'merah putih'. Vaksin itu diprediksi selesai pada Februari 2021.

"Harapan kami adalah Februari 2021 sudah bisa kami serahkan kepada industri. Walaupun kami menerima banyak permintaan agar proses ini bisa dipersingkat sampai dengan sebelum akhir 2020, kami tetap akan berusaha sekuat-kuatnya supaya ini bisa cepat selesai. Tapi ini prediksi kami akan selesai di Februari 2021," ujar Prof Amin.

Prof Amin juga mengungkapkan kendala riset vaksin corona di Indonesia. Kendalanya berkaitan dengan ketersediaan reagen khusus.

"Beberapa kendala barangkali yang dapat kami share, pada umumnya reagen sudah tersedia tetapi ada beberapa reagen khusus yang sudah dipesan tapi masih dalam perjalanan dalam prosesnya untuk dikirim ke Indonesia," ungkapnya. (rap/vlz)

 

Baca selengkapnya di: DetikNews

Eijkman: Corona di RI Turunan dari Virus di Wuhan, tapi Butuh Vaksin Spesifik

Ini Perkembangan Riset Vaksin Corona RI, Diprediksi Selesai Februari 2021