Apple Tambah Pengamanan iCloud
5 September 2014Manager Apple Tim Cook mengatakan dalam wawancara dengan Wall Street Journal, di samping pengambilan langkah pengamanan, pihak perusahaan juga berusaha untuk mendorong pengguna agar lebih memperhatikan keamanan datanya sendiri.
Untuk itu Apple akan memberikan peringatan kepada pengguna lewat e-mail dan pemberitahuan lain, jika ada orang yang berusaha mengganti kata sandi, mengunggah ulang sebuah data iCloud ke alat baru, demikian juga jika sebuah alat digunakan untuk pertama kalinya untuk mengakses sebuah akun.
Mengembalikan kepercayaan pengguna
Dengan cara itu Apple berusaha mengambil gerak cepat untuk mengembalikan kepercayaan pengguna dalam sistem keamanannya, sebelum iPhone6 dilempar ke pasaran pekan depan. Cook mengatakan juga, Apple akan memperluas sistem keamanan dua faktor identifikasi, untuk mencegah gangguan di masa depan.
Untuk bisa melewati dua faktor identifikasi berarti pengguna harus mempunyai dua hal sebelum bisa mengakses akun. Itu bisa mencakup kata sandi, kode empat digit yang harus diberikan sekali saja, atau kunci akses yang panjang, yang diberikan kepada pengguna ketika pertama kali mendaftar untuk jadi pengguna layanan.
Pejagaan keamanan oleh pengguna
Perusahaan pembuat iPhone itu juga menyatakan, merencanakan akan secara lebih agresif mendorong orang untuk menggunakan dua faktor identifikasi dalam versi baru sistem iOS. Demikian dilaporkan lebih jauh harian Wall Street Journal.
"Cek-cok tentang penggunaan pasti nanti akan timbul, tapi apakah Anda bisa membayangkan menggunakan kartu ATM tanpa mengetik nomor pin? Itu dua faktor. Sesuatu yang Anda punya, yaitu kartu, dan sesuatu yang Anda tahu, yaitu nomor pin. Dan kita semua menggunakannya tanpa ribut," demikian dikatakan Matt Johansen dari perusahaan penjaga keamanan data WhiteHat Security.
Apple dianggap ikut bersalah
Apple menyatakan Selasa (02/09), serangan atas akun iCloud milik selebriti diarahkan secara individual. Tidak satupun dari kasus-kasus itu diakibatkan kesalahan pada sistem keamanan Apple. Beberapa pakar keamanan menyalahkan Apple karena tidak membuat alat dan piranti lunak yang lebih mudah dijaga keamanannya lewat dua faktor identifikasi, yang perlu kode verifikasi terpisah setelah pengguna memakainya untuk pertama kali.
Para pakar juga berpendapat, Apple bisa lebih mempopulerkan opsi tersebut. Sebagian besar pengguna tidak peduli dengan langkah pengamanan karena dianggap mengganggu, kata pakar. Jadi, perusahaan pembuat ponsel itu juga ikut salah.
Layanan iCloud memungkinkan pengguna menyimpan foto dan isi lainnya, dan mengaksesnya lewat alat yang diproduksi Apple. Keamanan di "cloud" (awan) sudah jadi alasan kekhawatiran beberapa tahun belakangan ini. Tapi itu tidak mencegah orang menggunakan layanan tersebut.
ml/ap (rtr)