UE Pertimbangkan Izin Masuk Wisatawan yang Sudah Divaksin
4 Mei 2021Komisi Eropa mengajukan proposal pada Senin (03/05) untuk memperluas daftar negara yang warganya diperbolehkan mengunjungi Uni Eropa (UE) untuk alasan non-esensial, selama mereka terbebas dari COVID-19 atau telah divaksinasi.
UE saat ini merekomendasikan untuk mengizinkan perjalanan wisata dan non-esensial ke 27 negara anggotanya, serta tujuh negara lainnya. Komisi Eropa berharap dapat memperluas daftar negara yang mendapat pelonggaran pembatasan masuk ke UE.
"Komisi mengusulkan untuk mengizinkan masuk ke UE untuk alasan non-esensial, tidak hanya untuk semua orang yang datang dari negara dengan situasi epidemiologi yang baik, tetapi juga semua orang yang telah menerima dosis vaksin terakhir yang direkomendasikan dari vaksin resmi UE," kata Komisi Eropa dalam sebuah pernyataan.
Vaksinasi apa yang diperlukan untuk masuk ke UE?
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menulis di Twitter bahwa ini adalah "waktu untuk menghidupkan kembali industri pariwisata [UE] dan untuk menghidupkan kembali persahabatan lintas batas - dengan aman."
Namun dia juga mengatakan bahwa "mekanisme rem darurat" juga harus dilampirkan pada setiap proposal aturan perjalanan baru, misalnya jika varian baru corona muncul.
Proposal tersebut awalnya menyarankan bahwa orang-orang yang diizinkan masuk adalah yang sudah disuntik vaksin yang disetujui Uni Eropa. Namun, daftar vaksinasi "dapat diperluas ke vaksin yang telah menyelesaikan proses penggunaan darurat WHO," kata Komisi Eropa.
Bagaimana menentukan warga negara mana yang dapat melakukan perjalanan ke UE?
Proposal itu juga memuat rencana "untuk meningkatkan, sejalan dengan evolusi situasi epidemiologi di UE, ambang batas terkait dengan jumlah kasus COVID-19 baru yang digunakan untuk menentukan daftar negara mana yang harus diberi izin perjalanan."
Komisi Eropa berharap bahwa sistem Sertifikat Hijau Digital untuk membuktikan vaksinasi, akan benar-benar memungkinkan verifikasi status vaksinasi. Tetapi sebelum sampai ke sana, anggota UE harus "menerima sertifikat dari negara-negara non-UE berdasarkan hukum nasional, dengan mempertimbangkan kemampuan untuk memverifikasi keaslian, validitas dan integritas sertifikat, serta apakah sertifikat itu berisi semua data yang relevan."
Upaya menghidupkan kembali perjalanan wisata
Keputusan untuk mencabut pembatasan pariwisata dan perjalanan non-esensial akan diserahkan kepada negara-negara anggota. Proposal tersebut diharapkan akan dibahas pada Selasa (04/05).
Perjalanan ke UE, dan di antara beberapa anggota UE, telah dibatasi dengan sejumlah aturan selama pandemi.
Beberapa negara UE seperti Yunani dan Spanyol sangat bergantung pada pariwisata dan ekonomi mereka terpuruk akibat pembatasan perjalanan. (pkp/ gtp)