Turki Tangkap 70 Orang Terduga ISIS
30 Desember 2019Turki menahan 70 orang yang diduga merupakan anggota kelompok ISIS hasil penyisiran di seluruh negeri, demikian laporan kantor berita lokal, Anadolu.
Sedikitnya 33 orang warga negara asing dari Irak, Suriah, dan Maroko, ditahan di ibu kota Turki, Ankara, dalam operasi gabungan polisi anti-teror serta badan intelijen nasional Turki.
Dalam laporan tersebut dikatakan pihak kepolisian masih mengejar 17 terduga lainnya.
Secara bersamaan, penyisiran juga dilakukan di wilayah tenggara Kota Batman, di mana berhasil menangkap 22 orang terduga anggota ISIS.
Baca juga: Erdogan: Libya Minta Bantuan, Turki Akan Segera Kirim Pasukan
Operasi besar-besaran
Anadolu juga melaporkan sebanyak 400 personil anggota kepolisian dikerahkan dalam aksi penyisiran di Kota Batman. Dari hasil penyisiran ikut diamankan sejumlah senjata, amunisi, serta dokumen-dokumen.
Sementara di lokasi lainnya yakni di Kota Adana dan Kota Kayseri, lima belas orang termasuk di antaranya enam warga negara asing juga telah ditangkap.
Penyisiran berskala nasional ini digelar dua bulan setelah tewasnya pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi pada bulan Oktober lalu dalam serangan pasukan khusus AS di wilayah barat laut Suriah, dekat dengan perbatasan Turki.
Dua hari kemudian, kepolisian Turki menangkap puluhan orang terduga anggota ISIS yang diyakini merencanakan serangan di perayaan Hari Republik Turki yang ke-96.
Khawatir serangan di malam tahun baru
Turki masih dilanda trauma atas serangkaian serangan pada tahun 2015 dan 2016 silam, yang dituding dilakukan oleh militan ISIS dan Kurdi yang menewaskan lebih dari 300 orang. Serangan mencapai puncaknya di sebuah klub malam di Istanbul yang menyebabkan 39 orang tewas. Pihak ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Otoritas Turki telah meningkatkan serangan terhadap militan ISIS dalam beberapa bulan terakhir, berusaha untuk memukul mundur para anggota mereka ke negara asalnya. Sekitar 20 orang terduga anggota militan ISIS ditangkap di Istanbul pekan lalu.
Pemerintah Turki mengatakan akan memulangkan sebagian besar tahanan ke negara asal mereka pada akhir tahun ini.
Sementara itu, NATO menyatakan kekhawatirannya bahwa serangan Turki ke wilayah timur laut Suriah pada bulan Oktober silam terhadap milisi Kurdi YPG dapat mengakibatkan tahanan ISIS melarikan diri dari penjara dan kamp-kamp yang selama ini dikelola oleh YPG.
rap/hp (AFP, AP, Reuters)