1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Turki Nyatakan Perang Melawan PKK

29 Oktober 2007

Bersamaan dengan peringatan 84 tahun pendirian Republik Turki, pemerintah di Ankara menyatakan perang melawan kelompok perlawanan Partai Buruh Kurdistan PKK. Minggu (28/10) Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa pemerintahnya akan memerangi PKK secara militer. Sementara di kawasan perbatasan dengan Irak, Turki sudah menugaskan 100 ribu hingga 150 ribu serdadunya untuk memerangi PKK. Diduga, hingga empat ribu anggota PKK bersembunyi di kawasan utara Irak. Senin ini sudah jatuh korban dari pihak militer Turki. Menurut militer, seorang serdadu Turki tewas menginjak ranjau darat yang dipasang PKK di provinsi Tunceli di kawasan timur Turki.

https://p.dw.com/p/CIpJ
Anggota Partai Buruh Kurdistan PKK bersembunyi di Irak Utara
Anggota Partai Buruh Kurdistan PKK bersembunyi di Irak UtaraFoto: AP

Kepala Staf Militer Turki Jenderal Yasar Büyükanit menyatakan akan menindak keras kelompok perlawanan Partai Buruh Kurdistan PKK. Militer Turki melanjutkan perang melawan terorisme hingga mereka berhasil dilumpuhkan. Minggu kemarin puluhan gerilyawan Kurdi terbunuh dalam operasi besar yang dilancarkan militer Turki di kawasan perbatasan. Stasiun televisi Turki melaporkan pengerahan besar-besaran pasukan Turki di kawasan utara Irak selesai dilaksanakan. Mengomentari langkah militer, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan:

„Kami telah berupaya keras di dalam negeri dan internasional untuk memerangi terorisme. Dan sekarang kami melakukan langkah ini.“

Hingga saat ini, Turki masih sendirian dalam mewujudkan rencananya. Akhir pekan kemarin perundingan dengan pemerintah Irak berakhir tanpa hasil. Kepada stasiun televisi Inggris BBC, Menteri Luar Negeri Irak Hosyar Zebari memperingatkan timbulnya konsekuensi serbuan Turki ke Irak. Dikatakan Zebari, Turki tidak menunjukkan ketertarikannya pada usulan Irak untuk meredakan situasi. Kebalikannya, pemerintahan Ankara meminta pemerintah Irak untuk mengusir keluar petinggi PKK keluar dari persembunyiannya di Irak. Tuntutan ini tidak dapat dipenuhi Irak karena pemerintah di Baghdad tidak memiliki kontrol terhadap kelompok-kelompok perlawanan. Akhir pekan lalu kunjungan Menteri Luar Negeri Turki Ali Babacan ke Iran juga hanya menghasilkan persetujuan yang tidak mengikat.

Kepada pers, pemimpin pemerintahan regional Kurdistan di Irak utara Masoud Barzani menanggapi serbuan Turki ke Irak utara dengan mengatakan:

„Jika mereka menyerbu, itu berarti perang. Jika mereka menyerang kami, rakyat, kepentingan dan wilayah kami, maka kami akan mempertahankan diri. Dan itu tidak ada batasannya.“

Menurut Barzani, sebenarnya pemerintahan regional Kurdistan berusaha mencari solusi lain, melalui diplomasi. Tapi Barzani mengatakan, upaya diplomasi itu diblokir pemerintahan Ankara. Dalam perundingan terakhir antara delegasi Turki dan Irak, perwakilan Turki sejak awal berupaya menggagalkan upaya perdamaian. Dikatakan Barzani, indikasinya jelas, Turki bersikap agresif dan memicu ketegangan setelah PKK menyatakan gencatan senjata Oktober tahun lalu.

„Pertanyaannya adalah, apakah PKK yang menyerang tentara Turki atau militer Turki yang menyerang PKK? Siapa yang menggagalkan gencatan senjata? Jika itu PKK, maka kami juga bersikap sama seperti Turki. Tapi hasil penyelidikan menyatakan, Turki yang menggagalkan gencatan senjata.“

Sebagai bukti bahwa pemerintahannya mendukung Turki, Barzani menyerukan pada PKK untuk membebaskan delapan tentara Turki yang ditahan dan mematuhi gencatan senjata.

Dalam waktu bersamaan, Barzani mengkritik pemerintah di Ankara, terutama yang terjadi saat ini di perbatasan Turki-Irak dan yang akan terjadi. Kenyataannya, militer Turki memiliki kepentingan sendiri:

„PKK itu hanya alasan. Di satu pihak, militer Turki memiliki rencana terhadap kelompok etnis Kurdi Irak. Di lain pihak itu merupakan tujuan Partai AKP.“

Partai AKP pimpinan Perdana Menteri Erdogan yang memenangkan pemilu terakhir di Turki menganggap warga minoritas Kurdi di Irak ancaman. Jenderal-jenderal Turki mengkhawatirkan jika warga minoritas Kurdi di Irak suatu saat merdeka, bukan tidak mungkin warga Kurdi di Turki juga menginginkan hal yang sama.

Barzani menyimpulkan, warga Kurdi Irak tidak akan memerangi PKK karena organisasi itu merupakan bagian dari perjuangan kemerdekaan warga minoritas Kurdi. Sementara itu warga Kurdi sama sekali tidak menginginkan terjadinya perang.