Turki Mainkan Peranannya di Timur Tengah
9 Juni 2010Perubahan haluan politik luar negeri Turki dikaitkan dengan peranan barunya di Timur Tengah menjadi sorotan sejumlah harian internasional.
Harian liberal kiri Spanyol El Pais dalam tajuknya berkomentar : Perubahan orientasi politik luar negeri di Ankara tidak akan mencapai dimensinya seperti saat ini, jika Turki tidak berulangkali dikecewakan dan dibohongi dalam harapannya untuk menjadi anggota Uni Eropa. Dalam pencarian peranan baru di tatanan internasional, PM Turki Recep Tayyip Erdogan juga diuntungkan dengan kekosongan politik di Timur Tengah. Keterlibatan Amerika Serikat dalam dua perang, mencuatkan batasan dari ambisi global negara tsb. Semua faktor itu berhimpun dan mempercepat reformasi di Turki. Sebuah perubahan haluan, yang besarannya secara akurat dan implikasinya masih harus diamati secara cermat.
Harian Swiss Basler Zeitung berkomentar : Sukses politik dan ekonomi Turki dalam beberapa tahun terakhir, kelihatannya memicu rasa percaya diri yang berlebihan. Kini Ankara berusaha memainkan peranan politiknya di tatanan dunia. Turki berbeda dengan Iran, karena negara ini tidak memiliki cadangan minyak bumi. Juga walaupun ekonominya beberapa tahun belakangan tumbuh dengan cepat, namun posisinya masih berada di belakang negara ambang industri lainnya. Apa yang kita alami saat ini adalah, sebuah Turki yang berusaha memainkan peranannya dalam politik global, dan membiarkannya terseret ke arus ekstrimisme. Kembalinya Turki ke tatanan politik yang berimbang, masih dipercaya oleh para politisi di Ankara. Sebetulnya hal itu amat bagus bagi Eropa maupun bagi Turki sendiri.
Tema lainnya yang masih menjadi topik komentar harian-harian internasional adalah keputusan pemerintah Jerman untuk melakukan penghematan anggaran secara besar-besaran. Harian ekonomi Inggris Financial Times dalam komentarnya mengritik paket penghematan Jerman tsb. Pemerintah di bawah kanselir Angela Merkel memutuskan paket penghematan dan kenaikan pajak, justru untuk menjaring suara pemilih. Akan tetapi paket penghematan memiliki kelemahan. Usulan pajak transaksi keuangan sangat meragukan, dan akan merugikan ekonomi Jerman jika diterapkan secara sepihak. Warga Jerman memang marah akibat defisit anggarannya dan juga terhadap paket bantuan penyelamatan Yunani. Juga rakyat tidak menghendaki misi Bundeswehr di Afghanistan. Karenanya paket penghematan dibuat sedemikian rupa, untuk memperkokoh citra Merkel dalam tatanan Jerman yang modern. Berupa penerapan politik keuangan yang ketat dan syak wasangka akan penugasan militer.
Terakhir harian Polandia Rzeczpospolita berkomentar : Kanselir Jerman Angela Merkel mengumumkan penghematan besar-besaran, walaupun jika para pakar keuangan membicarakan krisis keuangan di Eropa mereka tidak memandangnya sebagai masalah Jerman. Utang luar negeri dan defisit anggaran di Jerman jauh lebih kecil dibanding negara-negara di selatan Eropa. Jerman memang sejak awal menyerukan dengan kencang untuk haluan penghematan di Eropa. Dengan pemotongan anggaran dalam dimensi amat mengejutkan, Jerman membuka jalan bagi haluan penghematan di negara lainnya di Eropa. Dan diharapkan di masa depan juga AS menunjukan haluan serupa bagi negara lainnya di dunia.
AS/AR/dpa/afpd