220409 EU Türkei
22 April 2009Uni Eropa dan Turki mempersiapkan jawaban yang tepat untuk menanggapi satu pertanyaan khusus para wartawan. Yaitu pertanyaan terkait pernyataan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dua minggu lalu, yang sampai sekarang masih melekat dalam ingatan menteri, komisaris dan wartawan. Dalam pandangan Obama, Turki termasuk Uni Eropa.
Dalam kunjungannya ke Eropa, Obama sempat singgah ke ibukota Ceko, Praha, yang merupakan lokasi pertemuan terakhir pembahasan penerimaan Turki ke Uni Eropa yang baru berakhir. Seorang wartawan menanyakan menteri luar negeri Ceko yang kini juga memegang jabatan ketua Dewan Eropa, Karel Schwarzenberg mengenai upaya Obama mendorong keanggotaan Turki ke dalam Uni Eropa. Schwarzenberg menanggapi dengan mengingatkan, memang pertemuan Uni Eropa dan Turki untuk mempercepat proses penerimaan Turki ke Uni Eropa:
"Alasan kami bertemu di sini adalah untuk hal itu. Saya pikir, seruan Presiden Obama sangat baik, namun sebenarnya pintu-pintu ke arah itu sudah terbuka."
Sementara komisaris Uni Eropa untuk urusan penerimaan anggota baru Olli Rhen melontarkan pernyataan yang lebih diplomatis. Rhen merasa gembira bahwa Obama dan Uni Eropa mempunyai kepentingan yang sama. Namun Rhen menekankan, Turki seharusnya berusaha berdamai dengan Armenia sekaligus menuntut, agar reformasi dilakukan segera:
"Kami memacu Turki untuk merancang ulang sebagian konstitusinya. Seperti menjamin hak dan kebebasan warganya. Reformasi ini tidak hanya penting bagi proses masuknya Turki ke Uni Eropa, akan tetapi penting untuk Turki sendiri."
Sebaliknya Menteri Luar Negeri Turki Ali Babacan menyatakan, rangka perundingan penerimaan Turki sebagai anggota baru menuntut agar babak-babak perundingan diselesaikan dengan cepat. Babacan menolak segala bentuk penundaan yang beralasan politik. Sampai sekarang perundingan dibagi menjadi sepuluh babak dan hanya bagian ilmu dan penelitian yang bisa dibilang sudah tuntas. Babacan menekankan masih terlalu dini untuk memperdebatkan hasil akhir dari perundingan ini.
"Proses penerimaan Turki sebagai anggota baru Uni Eropa telah disepakati secara mutlak oleh seluruh anggota Uni Eropa. Semakin lama kami mengamati, bahwa setiap negara anggota mempunyai gambaran lain terkait hasil akhir proses ini. Hal ini selalu berubah terutama setelah menggelar pemilihan umum dan pergantian pemerintahan. Tapi itu hal yang wajar."
Dengan pernyataan tersebut Menteri Luar Negeri Turki menyindir Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, yang menentang Turki sebagai anggota baru Uni Eropa.
Mulai pertengahan tahun ini pemerintah Swedia akan menggantikan Ceko sebagai ketua Dewan Eropa. Karena itu juga, Menteri Luar Negeri Swedia Carl Bildt hadir dalam pertemuan tersebut. Bildt mengatakan, Turki adalah mitra terpenting Uni Eropa kedua setelah Amerika Serikat.
Gerwald Herter/Andriani Nangoy
Editor: Ziphora Robina