Tolak Revisi UU Pilkada, Ribuan Demonstran Kawal Putusan MK
Gelombang massa menggelar aksi tolak revisi UU Pilkada di depan gedung DPR RI, Jakarta. Tidak hanya mahasiswa, sejumlah pekerja seni ikut mengawal putusan MK soal syarat pencalonan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Aksi unjuk rasa kawal putusan MK
Ribuan demonstran menggelar aksi di depan gedung DPR RI pada hari Kamis (22/08) untuk mengawal putusan putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan 70/PUU-XXII/2024 terkait ambang batas pencalonan kepala daerah dan batas usia minimal pencalonan kepala daerah.
Artis ikut demo kawal putusan MK
Sejumlah publik figur bergabung dengan massa yang berunjuk rasa untuk mengawal putusan MK. Terlihat beberapa tokoh dari industri kreatif, termasuk komika, aktor, musisi, hingga sutradara film. Mereka menyuarakan keprihatinannya terhadap perkembangan situasi politik saat ini.
Poster peserta aksi tolak revisi UU Pilkada
Tidak hanya berorasi di atas mobil komando aksi, beragam cara pun dilakukan para demonstran untuk menyampaikan aspirasinya. Antara lain dengan membuat poster unik, salah satunya bertuliskan "Bernadya!!! Tolong stop bikin lagu sedih. Negara kita udah menyedihkan."
Tuntutan massa demonstran
Massa menuntut pemerintah dan DPR untuk mematuhi putusan MK terkait ambang batas pencalonan kepala daerah dan batas usia calon kepala daerah, serta meminta dihentikannya pembahasan revisi UU Pilkada yang dinilai menganulir putusan MK tersebut.
Massa mencoba masuk gedung parlemen
Di tengah jalannya aksi, massa unjuk rasa mencoba masuk ke gedung DPR/MPR RI yang dijaga ketat oleh petugas kepolisian. Di sisi lain, ada sekelompok mahasiswa yang baru mulai berdatangan, ikut menyampaikan aspirasi bersama massa yang sudah lebih dulu hadir. (lw/ha)