Terima Kasih Podolski
Lukas Podolski (31) "pensiun" dari Timnas Jerman setelah 130 kali membela Die Mannschaft. Dalam laga terakhir saat tanding persahabatan lawan Timnas Inggris, ia cetak gol impian. Terima kasih Poldi!
Kaki Kiri Berbahaya
Podolksi mengakhiri karirnya di timnas Jerman dengan laga perpisahan bagai dalam cerita dongeng. Dalam laga ke 130 dan terakhir membela bendera Jerman, ia mencetak gol satu-satunya kemenangan atas timnas Inggris dalam tanding persahabatan di Dortmund. Ini gol ke 49 dalam laga internasionalnya dan yang terbaik. Poldi terkenal dengan tendangan kaki kirinya yang berbahaya.
Sarangkan Bola ke Gawang Lawan
Lukas Podolski memulai karirnya di Bundesliga tahun 2003 saat berusia 18 tahun dengan debut membela FC Cologne. Dalam musim kompetisi peratmanya di Bundesliga, ia mencatata 12 gol untuk timnya. Ketika ditanya resep kesuksesannya, ia menjawab sederhana: Sarangkan bola ke gawang lawan, lalu setelah itu pulang ke rumah!
Pangeran dari Köln
Podolski lahir di Polandia, tapi dibesarkan di kota kecil Bergheim sekitar 20 kilometer di barat Köln Ia selalu menyebut Köln sebagai kota tercinta. Podolski dijuluki "Prince Poldi" atau pangeran Poldi oleh klub karnaval Köln. Ia selalu punya waktu untuk menyapa kota kecintaannya, dari manapun saat berlaga di tingkat internasional.
Karir di Timnas Jerman
Podolski memulai karirnya dalam timnas Jerman Juni 2004 dalam laga persahabatan lawan Hongaria. pelatih nasional saat itu Rudi Völler memasang dia pada 15 menit terakhir pertandingan yang dimenangkan tim lawan dengan skor 2-0. Dalam usia 19 tahun 2 hari, Podilski jadi pemain termuda ketiga dalam timnas setelah Uwe Seeler dan Olaf Thon.
Sahabat Terbaik
Jerman bangga jadi tuan rumah Piala Dunia 2006. Poldi dan sahabat paling erat dalam timnas Bastian Schweinsteiger adalah duet yang selalu ceria. Saat ditanya gaya cukur rambut "Schweini's" dengan bercanda Podolski menjawab, cuma perlu 15 menit, lihat saja hasilnya! Schweinsteiger menggambarkan Podolski sebagai seorang teman yang akan ia kenang sepanjang hidup.
Mandi Bir untuk Sahabat
Podolski bergabung dengan Bayern München. pada 2006 dan kini satu tim dengan sahabatnya Schweinsteiger. Tapi ia menyatakan tidak betah. Media menyebut, tiga tahun Poldi di München sebagai kesalahan besar. Saat Bayern raih juara ganda 2008, ia mengguyur sahabatnya Schweini dengan segelas besar bir.
Tempelengan Nasional
Tempelengan Poldi ke wajah Michael Ballack, kapten timnas Jerman saat pertandingan lawan Wales di kualifikasi Piala Dunia 2009, jadi sorotan nasional. Poldi mengatakan telah meminta maaf, dan itu kesalahan dari pihaknya yang sebetulnya tak perlu terjadi. Setelah insiden, popularitas Poldi terus naik, sebaliknya popularitas Ballack turun drastis.
Kembalinya si Anak Hilang
Podolski kembali bergabung dengan FC Köln pada 2009. Striker ini dipuji walikota Köln saat itu Fritz Schramma, ibaratnya Katedral Köln bagi kota Köln. Tapi peranan sebagai pembawa kejayaan bagi FC Köln terlalu berat bagi Poldi.
Bergabung dengan Arsenal
Setelah tiga tahun kembali ke Köln, tanpa sukses berarti, Podolski menerima tawaran transfer untuk bergabung dengan klub Inggreis Arsenal. Kepindahannya ke London disepakati 2014 dann ia jadi bagian penting bagi tim Gunners untuk memenangkan FA Cup.
Juara Dunia
Puncak karirnya dalam timnas Jerman adalah saat "Die Mannschaft" memenangkan kejuaraan Piala Dunia 2014 di Brazil. Walau cuma diturunkan selama 53 menit, Podolksi memainkan peranan penting untuk menjaga semangat tim saat laga makin brutal.
Pemain Kesayangan Penonton
Turnamen EURO 2016 di Perancis adalah laga ketujuh dan terakhir bagi Podolski di ajang sepakbola internasional. Saat laga babak perdelapan final lawan Slowakia, ia diganti pemain lain di 15 menit terakhir. Bagi fans timnas Jerman ini kesempatan untuk berfoto bersama. Poldi terkenal dekat dengan fans dan jadi pemain kesayangan penonton.
Terkenal Humoris
Poldolski juga terkenal humoris dan selalu tertawa. Saat ditanya wartawan mengenai pelatih timnas Joachim Löw yang saat laga EURO 2016 tertangkap kamera sedang menggaruk "bagian vitalnya", Poldi menjawab: 80 persen orang yang ada di ruangan ini, pasti pernah menggaruk "alat vitalnya". Hampir semua yang hadir dalam konferensi timnas Jerman di Évian-les-Bains saat itu tertawa terbahak-bahak.
Jadi Legenda di Turki
Podolski pndah dari Arsenal ke Galatasaray Istanbul via Inter Milan pada 2015. Dengan ia cepat meraih simpati fans Galatasaray, setelah dalam laga melawan lawan bebuyutannya di Liga Turki, Akhisar Belediyespor, mencetak lima gol untuk kemenangan dengan skor akhir 6-2 Podolski jadi legenda di Galatasaray, sebelum memutuskan pindah ke klub Jepang Vissel Kobe.
Hanya Ada Satu Lukas Podolski
Dengan pensiunnya Lukas Podolski, timnas kehilangan salah satu pemain dengan karakter paling berwarna. Komentarnya: di zaman game komputer, tidak ada lagi ruang bagi karakter. Padahal itulah yang membuat sepakbola jadi istimewa. Good-bye Poldi, terima kasih atas perjuangan untuk timnas Jerman. Fans sepakbola pasti akan merasa kehilangan. Penulis: Stefan Nestler (as/rzn)