Teori Konspirasi Dari Masa Dulu Hingga Kini, Jadi Tema Pameran

Siapa yang sebenarnya berada di balik serangan teroris 9/11 di New York? Apakah itu pemerintah AS, atau sebuah konspirasi Yahudi? Beberapa orang mengklaim bahwa orang Yahudi hari itu tidak pergi bekerja di World Trade Center. Pameran "Teori Konspirasi - dulu dan sekarang" di Biara Dalheim dekat kota Paderborn menunjukkan bagaimana keyakinan seperti itu muncul dan terus dipertahankan.

Dalam apa yang disebut "Protokol Para Tetua Sion," dua belas pemimpin Yahudi disebut menguraikan rencana mereka untuk menaklukkan dunia. Pada kenyataannya, dokumen dari tahun 1903 itu adalah karya fiksi Sergej Nilus, seorang penulis dan penerbit Rusia yang anti-Semit. Tulisan itu sekarang menjadi bagian sentral teori konspirasi anti-Semit modern.

Gagasan konspirasi Yahudi juga merupakan bagian sentral dari ideologi Nazi Hitler. Nazi menyebarkan isi dari Protokol Tetua Sion untuk tujuan mereka sendiri. Tulisan itu dimanipuasi dan dicetak ulang di koran propaganda mingguan Nazi "Der Stürmer."

Ada orang-orang yang percaya pada "Konspirasi Barcode" yang disebut-sebut bertujuan memusnahkan sebagian populasi dunia. Karena itu lah dijual sebuah penghapus khusus dalam bentuk pena yang konon bisa menghapus energi negatif yang terpancar dari barcode.

Teori konspirasi sering menyebar di masa revolusi. Pada masa revolusi Prancis 1789, banyak organisasi rahasia yang turut disebut, seperti Freemason dan Illuminati. Gambar di atas menunjukkan sebuah kemenangan yang dipertunjukkan di pameran "Teori Konspirasi - Masa Lalu dan Sekarang" yang berlangsung sampai Maret 2020 di Museum Kloster Dalheim dekat kota Paderborn. (Teks: Torsten Landsberg/hp/ae)