Jangan Remehkan Tekanan Darah Tinggi pada Anak-anak
22 Oktober 2024Anak-anak dan remaja penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi berisiko akan terus menderita penyakit tersebut hingga dewasa.
Menurut penelitian di Kanada yang diterbitkan di National Library of Medicine pada tahun 2022, hipertensi adalah salah satu penyebab kematian utama yang dapat dicegah di seluruh dunia.
Dan jumlah anak dengan hipertensi telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir.
Apa penyebab tekanan darah tinggi pada anak?
Penyebab gangguan kesehatan berupa tekanan darah tinggi pada anak-anak secara umum adalah obesitas, kurang olahraga, atau penyakit ginjal kronis. Berat badan yang rendah ketika lahir juga bisa menjadi faktor risiko potensial.
Selain itu, ada pula kecenderungan genetik, misalnya jika orang tuanya sudah menderita tekanan darah tinggi. Orang tua yang sama-sama perokok juga bisa berdampak buruk pada tekanan darah anak.
Saat anak merasa pusing, sulit belajar atau berkonsentrasi, atau mengalami mimisan, hanya sedikit orang yang menduga tekanan darah tinggi bisa jadi penyebabnya.
"Penting untuk memperhatikan tekanan darah pada anak-anak dan remaja," saran Robert Dalla-Pozza dari Rumah Sakit Universitas Ludwig Maximilian di München.
"Hal ini terutama berlaku untuk anak-anak yang, misalnya, pernah mengalami infeksi saluran kemih yang melibatkan ginjal atau anak-anak dengan kelainan bawaan pada ginjal, kista ginjal, atau penyempitan arteri ginjal," jelas Dalla-Pozza.
Ginjal merupakan bagian penting dari sirkuit kontrol yang kompleks dan mengatur tekanan darah.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
"Gizi yang buruk adalah alasan lain mengapa begitu banyak anak menderita tekanan darah tinggi. Ini berlaku di seluruh dunia," kata Dalla-Pozza.
"Jika anak-anak di negara-negara berkembang mengadopsi gaya hidup Barat, yang mengejutkan adalah anak-anak ini tidak hanya mengidap penyakit yang biasa ditemui di masyarakat, seperti obesitas, tetapi juga, sebagai akibatnya, hipertensi."
Anak-anak di negara-negara Afrika, misalnya, mengalami kenaikan berat badan di atas rata-rata karena makanan cepat saji, kata Dalla-Pozza.
"Setiap pembuluh darah menua, dan tidak lagi elastis, lalu akan mengeras. Ini adalah proses penuaan yang normal. Jika hipertensi sudah ada pada masa kanak-kanak, ketika mereka dewasa proses penuaan ini seolah dipercepat."
Bahaya hipertensi pada anak-anak
Jika anak-anak mengidap tekanan darah tinggi, darah terus-menerus dipompa ke seluruh tubuh dengan terlalu banyak tekanan pada dinding pembuluh darah. Pembuluh darah otomatis merenggang. Hal ini sangat berbahaya pada anak-anak karena diameter arteri dan vena mereka lebih kecil dibandingkan orang dewasa.
Paparan tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko arteriosklerosis bahkan juga pada anak-anak. Hal ini menyebabkan terbentuknya endapan di dinding bagian dalam arteri.
Bahan-bahan endapan tersebut antara lain lemak, kolesterol, dan kalsium sehingga menyebabkan arteri menyempit dan darah tidak lagi dapat mengalir dengan mudah. Dampaknya adalah penyakit kardiovaskular dan, dalam kasus terburuk, stroke bisa terjadi pada usia muda.
Kerusakan pada mata adalah konsekuensi lain yang mungkin terjadi. Jika anak punya masalah penglihatan, harus segera dibawa menemui dokter.
"Dokter mata kemudian memperhatikan perubahan pada retina, misalnya. Ada pembuluh darah di retina mata yang semakin berubah tergantung tekanan darah. Bahkan bisa berujung pada pendarahan," jelas Dalla-Pozza.
Pengobatan tekanan darah tinggi pada anak
Karena obesitas adalah salah satu penyebab paling umum dari tekanan darah tinggi, mengubah pola makan adalah prioritas utama. Jika tidak ada perubahan positif setelah sekitar enam bulan, anak akan diobati dengan obat-obatan, misalnya ACE inhibitor.
Seperti banyak penyakit lainnya, hal terpenting dalam penderita tekanan darah tinggi adalah hidup sesehat mungkin, menjaga berat badan normal, lebih sedikit mengonsumsi makanan cepat saji, dan mengonsumsi sedikit garam.
Minuman energi juga harus dihindari sebisa mungkin, meskipun minuman tersebut populer di kalangan anak-anak dan remaja.
Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman