Tegang Mengamati Konjungtur Dunia
1 November 2012Sekretaris Jenderal OECD Angel Gurria, Dirjen WTO Pascal Lamy, Dirjen ILO Guy Ryder, Direktur IMF Christine Lagarde dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim. Jika kelima tokoh ini duduk bersama pada satu meja, maka itu menyangkut haluan internasional yang amat besar. Awalnya pemerintah Jerman yang pada tahun 2007 saat memegang jabatan pimpinan kelompok G-8 (7 negara industri ditambah Rusia) dan pimpinan bergilir Uni Eropa, yang mengusulkan agar para pimpinan organisasi keuangan dan ekonomi internasional bertemu secara teratur, untuk mengkoordinir kerjasama dengan lebih baik. Makin banyak masalah yang hanya dapat diselesaikan secara bersama.
Saat ini krisis hutang Eropa, tingginya tingkat pengangguran di banyak negara dan konjungtur dunia yang menimbulkan keresahan. Menurut prognosa Dana Moneter Internasional IMF pada tahun 2012 ekonomi dunia hanya akan mengalami pertumbuhan 3,3 persen dan 2013 hanya sekitar 3,6 persen. Risiko perekonomian dunia cukup jelas, kata kanselir Jerman Angela Merkel setelah bertemu dengan pimpinan kelima organisasi ekonomi dan keuangan internasional di Berlin. "Pertumbuhan ekonomi tidak begitu baik seperti yang kita harapkan." Kesimpulan yang fatal, karena untuk mengatasi krisis hutang di Eropa, pertumbuhan ekonomi adalah faktor kuncinya. Jumlah pengangguran di Jerman memang menurun dibanding Oktober 2011, tapi untuk pertama kalinya meningkat sejak lebih dari dua tahun. Jadi hanya pertumbuhan yang lemah di musim gugur.
Stabilisasi "Suam-suam Kuku"
Dalam pembicaraan di Kantor Kanselir di Berlin, situasi Yunani tidak dibahas secara eksplisit. Terutama Direktur IMF Christine Lagarde dan Dirjen WTO Pascal Lamy dengan pandangan terhadap Eropa, tidak mengeluarkan satu patah kata pun. "Setidaknya stabilisasi akan kembali diperoleh, namun pertumbuhannya suam-suam kuku dan tersendat-sendat," kata Lagarde. Bagi kawasan pengguna Euro itu tergatung pada dilakukannya upaya reformasi meluas dan meningkatkan kemampuan bersaing. Direktur IMF Lagarde juga mengingatkan kesepakatan tindakan antara bank-bank sentral. Harus diupayakan, agar dilaksanakan upaya-upaya politis. Kondisi hutang di kebanyakan negara industri masih akan bergerak pada tingkat yang tidak berkelanjutan, disimpulkan Lagarde. Pemerintahan-pemerintahan harus melanjutkan penataan anggaran negaranya "dalam tempo yang masuk akal."
Direktur Jenderal WTO Lamy menekankan, bahwa kepercayaan terhadap zona Euro masih belum pulih. Masih ada suatu ketidakpastian, mengenai keputusan para pimpinan negara dan pemerintahan dalam mengatasi krisis. Sarannya untuk pertumbuhan ekonomi lebih tinggi di dunia adalah perluasan kawasan perdagangan bebas. Perdagangan internasional memainkan peran penting untuk mendorong pertumbuhan dan lapangan kerja. Itu penting terutama bagi Eropa, karenan dalam lima tahun ke depan 90 persen pertumbuhan ekonomi dunia tidak akan tercipta di Eropa. Oleh karena itu justru negara-negara industri sebaiknya menghindari godaan untuk menciptakan proteksionisme, demikian Lamy. "Usulan saya adalah, memudahkan proses bea cukai dan mengharmonisasikannya, karena itu amat memakan biaya."
Mendorong Perdagangan Dunia Bebas
Perbaikan perdagangan bebas adalah tema yang juga ditanggapi oleh Kanselir Merkel. "Hal itu juga sulit bagi kami dan di sini, Jerman masih dapat melakukan banyak hal," ujar Merkel dan mengambil contoh perjanjian dagang dengan Korea Selatan, dimana sektor mobil Jerman menghadapi tantangan besar. "Orang harus melakukan upaya lebih besar dan mengatakan, ya kami menyetujui perjanjian perdagangan semacam itu, karena yang lebih baik adalah mendorong perdagangan bebas."
Jim Yong Kim, pimpinan Bank Dunia memperingatkan dampak selanjutnya krisis hutang Eropa terhadap negara-negara berkembang. Ini sebagian juga juga disebabkan sulitnya reformasi di negara-negara berkembang sejak 2008 meliputi sekitar 60 persen terciptanya pertumbuhan dunia, tapi masih tetap menandung risiko tinggi. "Seandainya kondisi ekonomi semakin sulit, mereka dapat kehilangan pendapatan domestik bruto sampai empat persen," kata Lamy. Situasinya semakin sulit akibat tingginya harga serealia di Afrika dan Timur Tengah sebagai dampak kemarau di Amerika Serikat, demikian pula di kawasan dunia lainnya.
Kurangnya Kepercayaan Terhadap Eropa
Terkait masalah dan risikonya bagi dunia, tekanan terhadap Eropa untuk mampu mengatasi krisis hutangnya semakin besar. Ia merasa berkewajiban memenuhi harapan ini, kata Kanselir Jerman Merkel seusai pertemuan dengan pimpinan organisasi-organisasi keuangan dan ekonomi internasional. "Kami seharusnya mengatakan dengan lebih jelas, ke mana Eropa melangkah, di mana kami bekerja sama lebih erat, bagaimana proses dimana ke-27 negara anggotanya, tapi juga terutama ke-17 anggota zona benar-benar bekerja sama dengan lebih baik," demikian Merkel. Ini terutama juga menyangkut upaya merebut kembali kepercayaan.