Supermarket Ini Hanya Jual Sampah Makanan
Setiap tahun, sepertiga dari makanan yang diproduksi di dunia tersia-sia. Sebuah supermarket di Jerman membuat gebrakan dengan hanya menjual produk makanan yang nyaris dibuang. Pelanggan boleh bayar sesuka hati.
Dari sayuran sampai bir
"The Good Food" merupakan supermarket pertama di Jerman, yang hanya menjual makanan dan bahan pangan buangan. Tujuannya bukan sekedar langkah kecil menuju masyarakat ‘zero-waste‘ tapi juga membawa perubahan besar dalam kesadaran sosial. Toko ini menjual berbagai jenis produk. Mulai dari sayuran, hingga minuman bir. Yang membedakan dari toko lainnya: semua produk tersebut nyaris dibuang.
Tak mau ada yang tersia-sia
Apa yang membuat Nicole Klaski memutuskan untuk membuka "The Good Food"? Setiap tahun, sepertiga dari makanan yang diproduksi di dunia tersia-sia. Jika kita bisa selamatkan setidaknya seperempat dari yang makanan yang terbuang, kita bisa memberi makan hampir 900 juta orang kelaparan, demikian menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).
Ingin hentikan aliran limbah makanan
Valentin Thurn adalah seorang penulis dan sutradara pemenang penghargaan film dokumenter "Taste the Waste". Dia hadir saat supermarket ini dibuka Februari 2017. Katanya: "Saya masih tidak mengerti mengapa manusia buang begitu banyak makanan?! Sudah waktunya ambil tindakan mengubah ini." FAO menyatakan, di tingkat ritel, sebagian besar makanan terbuang, hanya karena tidak terlihat menarik.
Ke pertanian, mengumpulkan sisa-sisa sayur, dijual di toko
Nicole Klaski menceritakan, salah satu cara yang dilakukan dalam mengumpulkan produk yang dijual di supermarketnya adalah: mendatangi pertanian-pertanian usai panen dan mengumpulkan sayuran sisa. Dianggap sisa karena misalnya berukuran terlalu besar, atau terlalu kecil, atau tampak jelek tampilannya.
Ambil barangnya, bayarlah sesuka hati
Di tokonya, sayuran organik sisa panen itu kemudian bisa diakses oleh semua orang dengan menggunakan sistem "bayar sesuka hati". Inilah yang juga membedakan "The Good Food" dari supermarket lainnya adalah bahwa tidak ada harga tetap. Konsumen sendiri yang memutuskan berapa nilai barang yang mereka mau beli. Tak punya uangpun bisa belanja di sini.
Juga jual produk kadaluarsa
Pembeli juga dapat menemukan produk bahan pangan tahan lama yang sudah kadaluarsa. "Kami menyimpan sayuran dan produk kadaluarsa, dan produsen senang bahwa makanan mereka masih bisa dimakan," kata Klaski, si pemilik toko.
Bagaimana dengan risiko kesehatan?
Beberapa orang menolak beli produk kadaluarsa. Sebagian lainnya tak keberatan, jika warna dan kondisinya masih tampak baik. Klaski mengatakan, ia tidak cemas risikonya, sebab menurutnya, tanggal kadaluarsa pada produk hanya saran bagi konsumen, "Sebagian besar produk bertahan lebih lama dari tanggal tertera." Namun tentu saja, Klaski memperhatikan betul produk-produk yang dijualnya.
Gerakan yang lebih luas
Dijual pula hamburger kadaluarsa. Bertentangan dengan supermarket pada umumnya yang 'cari keuntungan', "The Good Food" bertujuan membangun kesadaran sosial. Tim "The Good Food" percaya inisiatif seperti ini dapat memotivasi orang-orang yang sebelumnya tidak menyadari pentingnya membangun kesadaran gaya hidup yang berkelanjutan. Perabotan di sini pun barang bekas atau hasil daur ulang.
Jangan ada yang bersisa
Meski supermarket di kota Köln ini merupakan toko pertama dari jenisnya di Jerman, supermarket jenis ini adalah yang ketiga yang dibuka di Uni Eropa. Sementara itu sebuah kafe kecil di kota Leeds, Inggris, khusus menghidangkan makanan yang telah dibuang oleh supermarket dan restoran. Tujuannya adalah mengurangi sampah makanan global yang masih bisa dimakan. Ed: IB.Ruiz(ap/vlz)