Stonehenge 'Tersembunyi' Terungkap
Stonehenge ternyata hanyalah 'pucuk gunung es.' Periset menggunakan teknologi pemetaan digital untuk mengungkap sejumlah monumen kuno yang signifikan di bawah formasi bebatuan tersebut.
Melihat yang Tak Terlihat
Apa yang terlihat menyerupai sel di bawah mikroskop sebenarnya adalah peta digital monumen-monumen ritual yang baru ditemukan seputar wilayah Stonehenge.
Teknologi Bertemu Sejarah
Proyek selama 4 tahun ini tergolong yang terbesar. Pada foto terlihat seorang periset tengah menggunakan magnetometer bermotor yang memberikan representasi ruang bawah tanah.
Stonehenge Besar
Pada situs Dinding Durrington, Stonehenge dalam ukuran besar atau yang disebut super henge turut ditemukan. Ini adalah monumen ritual besar, dengan lingkar mencapai lebih dari 1,5 kilometer. Pakar mengatakan ada 60 batu yang menyusunnya berukuran hingga 3 meter, serupa dengan Stonehenge. Masih ada batu-batu yang utuh di bawah tanah.
Sisa-Sisa Kayu
Sebuah bangunan kayu kuno berukuran besar ditemukan dan dipetakan secara detail. Bangunan ini diperkirakan digunakan untuk upacara pemakaman.
Lebih Tua Lagi
Bangunan kayu untuk pemakaman, yang kerangkanya terlihat pada foto di atas, diperkirakan usianya lebih tua dari Stonehenge. Pakar mengatakan bahwa bangunan itu dibangun antara 3.000 hingga 2.000 SM.
Riset Non-Invasif
"Mengembangkan metode non-invasif untuk mendokumentasikan warisan budaya adalah salah satu tantangan terbesar," ujar Wolfgang Neubauer, direktur Institut Ludwig Boltzmann. Menurutnya hanya teknologi terbaru yang memungkinkan. Pada foto terlihat seorang peneliti sedang mengoperasikan radar bawah tanah.
Misteri Kuno
Presiden Barack Obama mengunjungi Stonehenge tanggal 5 September 2014. Situs ini diduga dipakai sebagai lokasi pemakaman dan upacara religius. Tanpa dokumen tertulis dari periode Neolitik dan Zaman Perunggu, tidak banyak yang diketahui tentang monumen kuno ini. Beragam teori pun bermunculan, termasuk yang berbau gaib.