Steinmeier: Arah Politik Luar Negeri Jerman
21 Mei 2014
Apa tujuan politik luar negeri Jerman? Ditanya demikian, Frank Walter Steinmeier menjawab, secara umum Jerman harus melakukan politik luar negeri yang bertanggung jawab. Ia mengatakan, banyak lembaga internasional dan negara-negara sahabat yang mengharapkan agar Jerman mengambil peran lebih besar di panggung internasional. Alasannya, Jerman dilihat sebagai salah satu ekonomi terbesar dunia. Selain itu, Jerman punya posisi unik sebagai negara yang pernah menjadi anggota blok barat (Jerman Barat) dan blok timur (Jerman Timur). Sejak Jerman bersatu, dunia berharap negara ini bisa menjadi penyeimbang di panggung diplomasi. Berikut cuplikan wawancaranya.
DW: Hari Minggu (25/05) akan dilangsungkan pemilu di Ukraina, apa Anda optimistis?
Yang jelas, kita sudah bekerja keras, maksud saya Jerman dan rekan-rekan di OSCE. Kami kerja keras untuk memungkinkan pelaksanaan pemilu ini. OSCE memainkan peranan besar. Saya harap, mayoritas warga Ukraina, juga yang ada di kawasan timur, bisa memberikan suaranya. Saya harap, dialog meja bundar yang sekarang sedang digelaksanakan, bisa meningkatkan saling pengertian. Hanya pemilu yang bisa mendatangkan legitimasi.
DW: Apa ini bisa menjadi sebuah titik balik?
Paling tidak, ini akan menjadi titik awal. Saat ini, ada pemerintahan transisi di Kiev, yang memang dipilih oleh parlemen, tapi legitimasinya diragukan oleh sebagian warga di Ukraina timur. Jadi yang penting adalah memulai sebuah proses legitimasi baru, kemudian melakukan langkah-langkah reformasi, dengan konstitusi yang baru, dan setelah itu dilanjutkan dengan pemilu parlemen.
DW: Apakah Eropa akan punya wajah lain, setelah krisis ini selesai?
Saya tidak tahu, apakah Eropa akan berganti wajah, atau apa kita akan punya instrumen politik luar negeri yang baru. Generasi muda di Eropa selama beberapa dekade terakhir menikmati suasana damai. Bagi mereka, itu sudah menjadi sesuatu yang wajar. Kami ingin agar suasana damai itu tetap ada di masa depan.
DW: Secara umum, luar negeri berharap Jerman lebih berpartisipasi. Tapi kalau warga Jerman ditanya, dua pertiganya ingin agar Jerman lebih menahan diri.
Frank-Walter Steinmeier: Ya, itu benar. Kita pernah bertanya pada para pakar internasional: Apa yang Anda harapkan dari Jerman? Dan banyak sekali harapan yang diutarakan. Jerman diharapkan bisa memimpin Eropa. Atau harus lebih banyak berpartisipasi mencari solusi dalam konflik di berbagai bagian dunia. Ini bertolak belakang dengan hasil jajak pendapat di dalam negeri. Apa yang diinginkan publik Jerman dalam politik luar negeri? Sekitar 40 persen mengatakan, perlu lebih banyak partisipasi. Tapi mayoritasnya, 60 persen mengatakan, lebih baik tidak terlalu banyak ikut campur urusan negara lain.
DW: Jadi bagaimana sikap pemerintah? Melaksanakan politik luar negeri yang bertentangan dengan harapan rakyat?
Sama sekali tidak. Tapi kita harus melihatnya sebagai sebuah tantangan pedagogis. Itulah tugas politik, tidak hanya di bidang politik luar negeri. Kami harus bekerja keras dan berusaha meyakinkan publik, bahwa Jerman punya jaringan yang kuat di dunia, tidak hanya jaringan ekonomi, melainkan jaringan yang terjalin dari pertemuan antar bangsa. Banyak warga asing yang pernah belajar di Jerman, dan punya pengalaman baik. Jerman adalah negara Eropa yang paling banyak menjalin hubungan dagang. Dan kita menarik keuntungan besar dari jaringan itu. Jadi untuk membayangkan bahwa kita hidup di sebuah pulau, dan tidak perlu berinteraksi dengan orang lain, sama sekali tidak realistis. Adalah tugas politik menerangkan kepada publik, bahwa Jerman harus lebih banyak terlibat.
DW: Anda pernah mengatakan, akan meninjau lagi politik luar negeri Jerman. Apa yang salah dengan politik luar negeri yang dijalankan selama ini? Apa yang akan dihasilkan dengan tinjauan yang baru itu?
Kami akan melakukan sebuah proses Review, kami menamakannya begitu. Tapi ini adalah proses jangka panjang, jadi saya tentu tidak bisa menyebutkan rinciannya sekarang. Tapi dalam berbagai diskusi publik, sudah ada gambaran garis besarnya. Misalnya tuntutan agar Jerman mengambil peran memimpin Eropa, atau Jerman harus menyeimbangkan bobot ekonomi dan bobot politiknya di panggung internasional. Jerman juga diminta lebih terlibat dalam solusi konflik-konflik militer di berbagai tempat. Tentu kita tidak bisa memenuhi semua harapan itu sekaligus. Tapi kita tetap harus melangsungkan diskusi tentang tanggung jawab kita di dunia dan menilai kembali politik luar negeri yang dijalankan selama ini. Diskusi ini juga harus berlangsung di kalangan masyarakat Jerman sendiri. Lalu akan kita lihat, sejauh mana kita bisa melangkah.
DW: Bapak Menteri Luar Negeri, terimakasih untuk wawancara ini.
Terima kasih.