SIPRI: Timur Tengah dan Asia Paling Banyak Beli Senjata Baru
12 Maret 2018Impor senjata oleh negara-negara di Timur Tengah melonjak 103 persen selama periode 2013-2017 dibandingkan lima tahun sebelumnya, kata laporan penjualan senjata global yang dirilis lembaga penelitian Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) hari Senin (12/3).
"Konflik kekerasan yang meluas di Timur Tengah dan kekhawatiran tentang hak asasi manusia telah menyebabkan perdebatan politik di Eropa Barat dan Amerika Utara tentang pembatasan penjualan senjata," kata peneliti SIPRI Pieter Wezeman ketika memperkenalkan laporan tahunan terbaru lembaganya.
"Namun Amerika Serikat dan Eropa tetap menjadi eksportir senjata utama di wilayah tersebut dan memasok lebih dari 98 persen senjata yang diimpor oleh Arab Saudi," katanya.
Arab Saudi pada periode 2013-2017 meningkatkan pembelian senjata sampai 225 persen dibandingkan dengan periode 2008-2012. Negara itu menjadi importir senjata kedua terbesar dunia setelah India. Minggu lalu, Arab Saudi mengumumkan pembelian 48 jet tempur modern dari BAE Systems, Inggris.
AS tetap eksportir senjata terbesar dunia
Amerika Serikat memperkuat posisinya sebagai eksportir senjata utama dunia selama periode lima tahun sampai 2017, dengan menguasai sepertiga pangsa perdagangan senjata dunia. Ekspor senjata AS mengikat 25 persen pada lima tahun terakhit, kata SIPRI. Ekspor senjata ke Timur Tengah menyumbang setengah dari total ekspor senjata AS pada periode tersebut.
"Kesepakatan dan kontrak utama yang ditandatangani pada 2017 ini akan memastikan bahwa AS tetap merupakan eksportir senjata terbesar di tahun-tahun mendatang," kata Aude Fleurant, Direktur Program Pengeluaran Senjata dan Militer SIPRI.
Rusia, Perancis, Jerman dan Cina bergabung dengan AS sebagai lima eksportir terbesar. Ekspor senjata turun 14 persen antara 2008-2012 dan 2013-2017. Namun, ekspor senjata Jerman ke Timur Tengah melonjak 109 persen. Awal tahun ini, pemerintah Jerman mengatakan akan menghentikan penjualan senjata ke siapapun yang terlibat dalam perang di Yaman.
India tetap jadi pengimpor senjata terbesar dunia
12 persen pembelian senjata global disalurkan ke India, membuat negara itu tetap menjadi pengimpor senjata terbesar dunia. Rusia adalah pemasok utama India, dengan pangsa 62 persen. Sementara itu, impor senjata India dari AS melonjak lebih dari enam kali lipat.
"Ketegangan antara India, di satu sisi, dan Pakistan dan Cina, di sisi lain, mendorong India meningkatkan pembelian senjata-senjata besar yang masih belum dapat diproduksi sendiri," kata peneliti SIPRI Siemon Wezeman.
"Cina sebaliknya, makin mampu memproduksi senjatanya sendiri dan terus memperkuat hubungannya dengan Pakistan, Bangladesh dan Myanmar melalui pasokan senjata," tambahnya.
hp/ml (dw, dpa)