Siapa Gabriel Attal, Perdana Menteri Termuda Prancis?
10 Januari 2024Sebelumnya, Gabriel Attal adalah menteri pendidikan termuda dalam sejarah Prancis. Sekarang, pada usia 34 tahun, dia akan menjadi perdana menteri termuda. Presiden Prancis Emmanuel Macron hari Selasa (09/01) menunjuk dia untuk mengepalai pemerintahan, menggantikan Elisabeth Borne, yang mengundurkan diri hari Senin (08/01).
Penunjukan Gabriel Attal bukan kejutan besar: Dia adalah orang kepercayaan Emmanuel Macron sejak pemilu pertamanya pada tahun 2017. "Ini adalah pertama kalinya Macron menunjuk seseorang yang begitu dekat dengannya,” kata seorang menteri yang pernah menjabat dan tidak ingin namanya disebutkan. "Setelah perselisihan mengenai undang-undang imigrasi, dapat dimengerti bahwa dia mencari solidaritas,” tambahnya. Undang-undang baru yang disahkan pada bulan Desember lalu memang sangat kontroversial, sehingga Menteri Kesehatan Aurélien Rousseau mengundurkan diri sebagai protes.
Gabriel Attal dan Emmanuel Macron tidak hanya berbagi usia muda dan ambisi tinggi. Sama seperti Emmanuel Macron, Gabriel Attal juga pendukung sosialisme. Pada tahun 2017 ia beralih dari gerakan sosialis ke gerakan En marche pimpinan Macron. Sebelum diangkat menjadi Perdana Menteri, dia telah menduduki beberapa posisi pemerintahan.
Karir cemerlang
Lahir tahun 1989 di pinggiran kota Paris sebagai putra seorang pengacara dan seorang karyawan, Attal menikmati pendidikan yang sangat baik. Setelah lulus dari sekolah swasta, dia belajar di Science Po yang terkenal di Paris dan, sebelum lulus, dia sudah menjadi penasihat dan penulis pidato termuda untuk Menteri Kesehatan Marisol Touraine.
Karir politiknya berlanjut dengan mulus: pada usia 28 tahun, ia menjadi sekretaris negara termuda, pada usia 29 tahun, menjadi juru bicara partai, dan pada usia 33 tahun diangkat menjadi menteri.
Gabriel Attal bukan hanya menjadi PM termuda Prancis, tetapi juga PM pertama yang homoseksual. menjalin hubungan dengan Stéphane Séjourné, pemimpin kelompok liberal Renew Europe di Parlemen Eropa - dan dia secara terbuka mengakui orientasi seksualnya.
Macron perlu figur populer
Sebagai Menteri Pendidikan, Gabriel Attal segera jadi sorotan ketika berkampanye untuk melarang abaya di sekolah negeri. Dia juga ingin mempopulerkan lagi seragam sekolah dan menyarankan tahap tes di beberapa sekolah.
Dengan menunjuk Gabriel Attal, Presiden Macron telah memilih seorang politisi yang menurut jajak pendapat sangat populer di kalangan masyarakat. Bahkan media Prancis punya sebutan untuk hiruk pikuk seputar sosok politisi muda ini: "Attalmania”.
Tugas pertamanya sebagai kepala pemerintahan sekarang adalah menyusun kembali kabinet baru. Dan untuk itu dia tidak punya banyak waktu, tetapi Presiden Macron tentu sudah punya bayangan tentang kabinet baru itu.
(hp/yf)