Setahun Serangan Teror Pasar Natal di Berlin
19 Desember 2017Pada peringatan satu tahun serangan teroris di pasar Natal di Berlin yang menewaskan 12 orang, Menteri Kehakiman Heiko Maas mengatakan bahwa pemerintah Jerman dulu "tidak cukup siap menghadapi konsekuensi serangan teroris semacam itu."
"Untuk ini kita hanya bisa meminta maaf kepada para korban dan keluarga yang masih hidup. Di negara hukum yang demokratis sudah merupakan tugas politik yang tidak akan pernah berakhir untuk belajar dari kesalahan dan untuk memikul tanggung jawab kita terhadap korban teror," tulis Maas dalam sebuah tajuk di koran Jerman Tagesspiegel edisi Selasa (19/12).
Pada tanggal 19 Desember 2016, Anis Amri, 24 tahun, seorang warga negara Tunisia yang permohonan suakanya telah ditolak, membajak sebuah truk dan membunuh sopir truk asal Polandia, Lukasz Robert Urban.
Beberapa jam kemudian, Amri mengemudikan truk tersebut ke pasar Natal di Breitscheidplatz Berlin, menewaskan 11 orang dan melukai 56 orang. Dia berhasil melarikan diri dan ditembak mati oleh polisi Italia pada tanggal 23 Desember setelah terjadi berseteru dengan petugas di luar stasiun kereta Sesto San Giovanni di Milan.
Dalam tajuknya, Maas mengusulkan untuk mendirikan kantor koordinasi di sebuah kementerian pemerintah sehingga setiap korban serangan di masa depan akan dapat segera menghubungi pihak yang berwenang. Ia juga menghimbau agar undang-undang yang ada diubah sehingga semua korban serangan teroris dapat diperlakukan secara sama dan mendapat kompensasi sama, tidak peduli kebangsaan mereka atau senjata yang digunakan oleh teroris untuk melakukan serangan.
DW berbicara dengan Kurt Beck, komisaris resmi pemerintah untuk para korban serangan tersebut, yang mengemukakan keprihatinan serupa.
DW: Ada banyak kritik mengenai bagaimana pemerintah menangani situasi ini setelah serangan di pasar NatalBreitscheidplatz di Berlin pada tanggal 19 Desember 2016. Apakah itu kritik yang adil?
Kurt Beck: Saat itu, kami semua mengatakan bahwa tentu saja, serangan seperti di Perancis bisa terjadi di Jerman juga - tapi kami tidak benar-benar siap menghadapinya. Menurut saya telah terjadi kesalahan penilaian situasi. Presiden Joachim Gauck telah berbicara kepada keluarga korban, namun kanselir tidak melakukannya. Pihak keluarga korban menganggapnya sebagai kesalahan yang cukup besar.
Mengapa Kanselir Angela Merkel tidak berbicara dengan mereka?
Dia tidak ingin melangkahi sang presiden telah lebih dahulu berbicara dengan keluarga korban. Setidaknya itulah yang dia katakan kepada saya. Dia sungguh punya itikad baik, tapi dia salah menilai situasinya.
Setelah serangan di Paris tahun 2015 ada seruan bahwa ini adalah "serangan terhadap negara Perancis." Mengapa di Jerman tidak ada kesan yang sama?
Kami pertama-tama harus menyadari bahwa masyarakat kita, budaya kita diserang. Dan ada korban yang benar-benar kehilangan nyawa sebagai konsekuensinya. Kita harus menghadapi situasi seperti ini bersama-sama. Kami sekarang sampai pada realisasi itu, tapi awalnya memang tidak demikian.
Pihak berwenang berencana untuk menangani keluarga korban dengan cara yang berbeda di masa depan. Apa yang perlu dilakukan?
Pertama, harus ada petugas tempat bertanya di lokasi kejadian. Di Berlin, orang-orang berkeliaran dan tidak dapat menemukan orang yang bisa memberi informasi mereka tentang apa yang harus dilakukan. Kedua, perlu ada kontak permanen yang menangani keluarga korban. Dan ketiga, saya percaya bahwa kita perlu mengubah dasar-dasar hukum secara signifikan.
Sebagai tambahan, kita perlu memperbaiki Undang-Undang Kompensasi Korban Tindak Pidana, yang saat ini ditujukan untuk orang Jerman dan anggota negara-negara Uni Eropa namun bukan orang asing dari negara-negara anggota non-UE. Setiap orang harus diperlakukan sama.
Perundang-undangan, peraturan - terdengar sangat "Jerman". Tapi bagaimana dengan perubahan sikap?
Jika saya tidak memiliki dasar hukum untuk memberi orang dukungan finansial, empati saja tidak akan banyak gunanya, dan tidak akancukup. Kita juga harus mendekati orang-orang. Saya mengunjungi keluarga korban di rumah, berbicara kepada mereka dan memberi mereka kesempatan untuk mengungkapkan rasa duka, takut, marah - "bagaimana mungkin hal seperti itu bisa terjadi?" - Dan saya percaya bahwa kita harus mempertahankan sikap seperti ini. Namun kita juga harus memberi orang dukungan material sebanyak mungkin.
Kurt Beck adalah mantan perdana menteri negara bagian Rheinland-Pfalz. Pada bulan Maret 2017, dia ditunjuk sebagai komisaris resmi pemerintah untuk para korban serangan pasar Natal Berlin.
Frank Hofmann (vlz/ap)