Serangan Israel Bikin Bandara Utama Damaskus Tak Berfungsi
2 Januari 2023Israel kembali melancarkan serangan rudal ke Bandara Internasional Damaskus menyebabkan sejumlah kerusakan dan memaksa bandara berhenti beroperasi, demikian disampaikan oleh Militer Suriah dalam sebuah pernyataan, Senin (02/01).
Serangan ini adalah serangan terbaru dari serangkaian serangan Israel yang menargetkan aset yang terkait dengan Iran di Suriah.
Menurut pernyataan militer Suriah itu, serangkaian rudal udara menghantam bandara pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Rudal dilaporkan diluncurkan dari arah Danau Tiberias di Israel.
Rudal juga menghantam beberapa sasaran di selatan Damaskus, menewaskan dua anggota angkatan bersenjata Suriah, dan menyebabkan beberapa kerusakan, kata pernyataan itu.
Sebelumnya, dua sumber intelijen regional mengatakan, serangan rudal itu mengenai pos terdepan di dekat bandara Pasukan Quds Iran dan milisi yang didukungnya. Kehadiran pasukan Iran ini telah menyebar luas di Suriah dalam beberapa tahun terakhir.
Pasukan Pertahanan Israel belum berkomentar mengenai serangan tersebut.
Serangan intensif sejak tahun lalu
Tahun lalu, Israel mengintensifkan serangan di Bandara Internasional Damaskus dan bandara sipil lainnya. Hal ini dilakukan untuk menganggu peningkatan penggunaan jalur udara oleh Teheran guna mengirimkan senjata ke sekutunya di Suriah dan Lebanon, termasuk Hizbullah.
Suriah dilaporkan harus menghentikan penerbangan ke dan dari bandara selama hampir dua minggu pada bulan Juni 2022 setelah serangan dari Israel menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur, termasuk landasan pacu dan terminal.
Israel juga kembali menembakkan rudal ke Bandara Internasional Damaskus pada bulan September 2022, seraya menyerang bandara sipil terbesar kedua di negara itu, di kota utara Aleppo, sehingga membuat bandara berhenti beroperasi selama beberapa hari.
Menurut sumber-sumber intelijen Barat dan regional, Teheran memang telah mengadopsi transportasi udara sipil sebagai cara yang lebih diandalkan untuk mengangkut peralatan militernya, setelah disrupsi pasokan darat oleh Israel. Peralatan militer itu dimaksudkan bukan hanya untuk pasukan Iran, tapi juga untuk pejuang sekutunya di Suriah.
"Kampanye antara perang”
Israel mengatakan bahwa "kampanye antara perang” di Suriah bermula satu dekade lalu. Tepatnya pada 30 Januari 2013, Israel meluncukan serangan terhadap baterai pertahanan udara SA-17 yang dipasok Rusia, yang ingin diserahkan Damaskus kepada Hizbullah. Empat serangan serupa kemudian terjadi tahun itu.
"Tapi saat ini frekuensi serangan meningkat menjadi sekitar satu kali serangan dalam seminggu", kata kepala angkatan bersenjata Israel, Letnan Jenderal Aviv Kohavi, bulan lalu.
Milisi proksi Iran, yang dipimpin oleh Hizbullah Libanon, kini memegang kekuasaan di Suriah timur, selatan dan barat laut. Mereka juga memegang kekuasaan di beberapa area pinggiran di sekitar ibu kota Damaskus.
Pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak pernah secara terbuka mengakui bahwa pasukan Iran beroperasi atas namanya dalam perang saudara Suriah, dan hanya mengakui Teheran memiliki penasihat militer di lapangan.
Kepala angkatan bersenjata Israel, Letnan Jenderal Aviv Kohavi pada bulan Juli 2022 mengaku, bertanggung jawab atas serangan udara terhadap konvoi yang memasuki Suriah dari Irak. Ia mengatakan, targetnya saat itu adalah sebuah truk yang membawa persenjataan milik Iran menuju ke Suriah
gtp/as (Reuters)