Seperti Apa Bibir Ideal?
Anda merasa bentuk bibir kurang sempurna? Tidak masalah, tren bibir ideal selalu berubah. Terlebih lagi, ada tren yang timbul lagi setelah tenggelam. Yang harus dipertimbangkan: faktor kebudayaan juga berpengaruh.
Mesir Sebelum Masehi: Kurang Penting
Simetri sangat penting, seperti bisa dilihat dalam lukisan wajah di piramida atau papirus dari masa sekitar 1.400 SM. Tapi saat itu mata berukuran besar, atau hidung lebih menarik perhatian pada wajah. Sehingga lebih ditonjolkan daripada bibir.
Yunani: Yang Utama Simetri
Di jaman sekitar 270 SM, di Yunani kuno yang disukai adalah bibir berbentuk seperti busur. Bagian atas melengkung dengan sudut agak terangkat, dan bagian bawah hampir persegi. Tapi yang paling penting adalah simetri. Wajah ideal a la Yunani kuno adalah wajah yang bagian kanan dan kiri sama sepenuhnya.
India: Dewi Kecantikan Sebagai Contoh Ideal
Laksmi (foto) adalah dewi kebahagiaan, cinta, kecantikan, kesuburan, kesehatan dan kemakmuran. Dalam foto ini bibirnya tampak cantik. Tapi mata dan hidung lebih mendominasi wajah.
Cina Masa Dinasti Ming
Perempuan Cina di masa dinasti Ming dididik untuk berperilaku anggun dan membatasi diri. Kedua hal ini juga tampak pada lukisan-lukisan masa itu. Bibir yang berukuran besar ditutupi make up tebal sehingga tampak mungil, kemudian ditonjolkan dengan warna merah.
Italia: Punya Bibir Atau Tidak?
Seperti tampak pada berbagai lukisan dari sekitar tahun 1.400 Masehi, bibir yang ideal bisa dibilang sangat tipis, sampai hampir tidak kelihatan. Selain tipis, dalam berbagai lukisan bibir sama sekali tidak ditonjolkan. Foto: lukisan berjudul Madona dengan anak dan dua malaikat karya Filippo Lippi
Eropa 1910: "Ciuman"
Sekitar 1800-an yang jadi ideal di Eropa adalah bibir bervolume, dengan bagian atas yang berbuntuk busur. Setelah pergantian abad, tren lain muncul, seperti bisa dilihat dalam lukisan berjudul "The Kiss" (foto) karya Gustav Klimt. Pelukis Austria itu sangat memfokuskan diri pada kecantikan ideal periodenya, dan melukis bibir lebar berwarna merah jambu.
Eropa dan Amerika Pasca Dua Perang Dunia
Grace Kelly (foto) bintang film asal Amerika Serikat yang jadi lambang kecantikan ideal di tahun 1950-an. Bibir sangat simetris seperti ini sudah pernah jadi ideal sebelum jaman ini. Tapi ukurannya kini lebih lebar, dan lebih ditonjolkan dari tren jaman sebelumnya. Inilah awal masa, di mana bibir bagian bawah dapat perhatian lebih besar.
Mata dan Bibir Dominasi 1960-an
Sebenarnya tren ini sudah muncul 1600-an, tapi volumenya lebih besar. Mata jelas lebih besar. Bibir ukurannya besar, tapi tidak lebih tebal, yang ditekankan bentuk dan garisnya. Twiggy (foto), jadi model yang paling nyata menunjukkan tren itu.
Amerika 1980: Senyum Unjuk Gigi
Tahun 1980-an, di Amerika tendensinya lebih ke arah bibir tipis dan bentuknya lebih didefinisikan. Inilah jamannya saga dan drama keluarga seperti Dynasty yang antara lain dibintangi Joan Collins. Senyum juga harus terbuka hingga gigi terlihat. Seperti misalnya senyum Goldie Hawn (foto).
1990: Lebih Besar, Lebih Ekspresif
Julia Roberts (foto) bisa dibilang mewakili tren tahun 1990-an. Yaitu lebar, besar dan ekspresif. Masa ini bisa dibilang dekade bibir bervolume besar, yang jika tersenyum tetap "full" dari ujung ke ujung.
India dan Global: Tetap Besar di Tahun 2000-an
Bagaimana di tahun 2000-an? Aishwarya Rai, bintang Bollywood dari India, dinyatakan perempuan paling cantik di dunia. Salah satu penyebabnya adalah bibirnya yang lebar dan besar, hampir tanpa ada lekukan di bagian atasnya.
Tren Termutakhir: Lebih Besar Lagi?
Kim Kardashian (foto) dan Taylor Swift bisa dibilang jadi wakil tren bentuk bibir termutakhir. Apakah setelah ini orang akan bosan dan akan lebih senang bibir yang lebih kecil dan tipis? Atau kembali ke tren lain yang sudah muncul di masa lalu? Kita lihat lagi nanti.