Senat AS Berencana Hadang Dana Talangan Krisis Otomotif
11 Desember 2008Persetujuan DPR Amerika Serikat untuk mengucurkan dana talangan bagi pabrik otomotif di Amerika Serikat yang dilanda krisis, menghadapi sandungan berat dari Senat AS. Setelah serangkaian perdebatan panjang, dalam pemungutan suara, DPR AS dengan suara mayoritas menyepakati proposal paket kredit sebesar 14 milyar dollar AS, untuk membantu tiga industri otomotif AS yang nyaris ambruk. Di akhir perdebatan alot, Ketua DPR Nancy Pelosy menyatakan rencana bantuan ini merupakan lompatan awal bagi kalangan industri dan kesehatan perekonomian AS. Sebelumnya Gedung Putih menyepakati rancangan paket kredit yang diusung Kubu Demokrat. Chrysler dan General Motors membutuhkan pencairan dana itu segera, sementara Ford menekankan pinjaman itu untuk berjaga-jaga, dan baru akan menuntut pencairan uang tersebut bilamana situasi pasar otomotif semakin memburuk. Untuk sementara Ford membutuhkan kredit sebesar 9 milyar dollar AS.
Masalahnya kini setelah melewati proses di DPR, proposal itu harus disetujui pula oleh Senat AS yang dikuasai oleh kubu Republik. Media Amerika Serikat melaporkan rencana sebelumnya dana yang diajukan adalah 15 milyar dollar AS. Namun kemudian para pengambil kebijakan di DPR memilih untuk menyisakan sedikit dana bagi perusahaan-perusahaan kecil lainnya. Tokoh Demokrat, Sander Levin dari Michigan mengingatkan dampaknya, bila bantuan gagal dikucurkan: „Kita berbicara tentang para pemasok industri otomotif. Bila ketiga raksasa otomotif itu sampai bangkrut, maka jaringan pemasok juga akan hancur, juga seluruh penjual mobil, termasuk industri-industri yang tidak terlibat langsung.”
Kubu Republik berkilah, bantuan ini hanyalah solusi jangka pendek dan hanya akan membebani pembayar pajak.Senator Alabama Richard Shelby menambahkan: "Kecuali Chrysler, Ford dan GM berubah menjadi inovatif, kompetitif menghadapi persaingan pasar. Bantuan ini hanyalah memperpanjang nafas sebelum kematian ketiganya.”
Bila dana talangan untuk krisis itu disetujui Kongres AS, akan ada pejabat negara yang ditunjuk George W. Bush untuk mengawasi penggunaan kredit itu. Kaisar otomotif, julukan bagi pengawas tersebut di AS, bahkan boleh menuntut perusahaan-perusahaan itu untuk mengembalikan dana talangan itu seandainya hingga bulan Maret tahun depan tidak mampu mencapai kemajuan yang cukup berarti. Kemajuan yang dimaksud adalah restrukturisasi industri di tubuh ketiga perusahaan otomotif raksasa itu. Tahun ini, volume penjualan mobil produk tiga perusahaan otomotif AS tersebut merosot drastis. (ap)