Selusin Membidik Eropa
16 September 2013Ketika peluit berbunyi, penonton bersorak dan rumah judi kebanjiran pengunjung, maka dimulailah perburuan gelar Liga Champions Eropa. Lebih dari 600 juta Euro dikucurkan oleh klub-klub papan atas Eropa selama jendela tranfser musim panas untuk merebut mahkota Liga Champions dari genggaman FC Bayern München. Lusinan bintang baru berganti kostum. Dalam semalam klub gurem berubah menjadi favorit juara.
"Saya melihat sepuluh sampai duabelas klub yang punya peluang besar di Liga Champions," kata Direktur FC Bayern, Karl-Heinz Rumenigge. Buat bekas pemain Inter Milan itu, klub-klub Jerman harus bersiap menghadapi "persaingan yang lebih keras."
Real Madrid kembali mencetak rekor pembelian pemain dengan meminang gelandang Tottenham Hotspur, Gareth Bale yang dengan rekor transfer 100 juta Euro menjadi pemain termahal di dunia. Tidak cuma itu, bintang Malaga, Isco, Asier Illarramendi dan Daniel Caravajal ikut diplot untuk membawa Los Merengues ke puncak sepakbola Eropa.
Limpahan Uang dari Madrid dan PSG
Secara keseluruhan, Madrid menggelontorkan dana sebesar 172,5 juta Euro untuk memperkuat skuadnya yang, tanpa pemain baru pun, sudah diisi oleh sederet nama-nama mentereng. "Semua di Madrid fokus pada Liga Champions Eropa," kata pelatih Carlo Ancelotti menjelang laga pertama melawan Galatasaray.
Ambisi Madrid memenangkan gelar Liga Champions Eropa ke-sepuluh alias la Decima semakin membara sejak kegagalan era Jose Mourinho. "Sejak 2002 Madrid belum pernah mencapai final Liga Champions. Ini terlalu lama untuk klub sebesar Madrid," tukas Ancelotti.
Madrid tidak sendirian, Paris Saint Germain yang sejak beberapa musim lalu kebanjiran duit dari Qatar Sport Investment, menggelontorkan 110 juta Euro untuk membeli pemain baru. Striker Edinson Cavani nantinya akan bergabung dengan nama-nama besar, seperti Zlatan Ibrahimovic, Ezequel Lavezzi dan Lucas Moura. Selain itu bekas pelatih timnas Perancis, Laurent Blanc diplot menggantikan Ancelotti. Di atas kertas, PSG diyakini akan menjadi ancaman serius di Eropa.
Minim Transfer di Italia dan Jerman
Favorit abadi FC Barcelona musim ini cuma mendatangkan satu bintang asal Brazil, Neymar yang didatangkan dari FC Santos dengan nilai transfer 54 juta Euro. Kendati terkesan sederhana, Neymar adalah talenta terpanas yang diburu klub-klub papan atas Eropa sejak musim lalu. Satu-satunya kegagalan Barcelona adalah memperkuat garis belakang yang dinilai labil sejak ditinggal Carlos Puyol yang sering dibekap cedera.
Dibandingkan pengeluaran Madrid dan PSG, neraca transfer klub-klub papan atas di Italia dan Jerman tegolong minim. FC Bayern memboyong Thiago Alcantara dan Mario Götze untuk melapisi lini tengah. Sementara finalis musim lalu, Borussia Dortmund, sukses meminang Pierre-Emmerick Aubameyang dan Henrikh Mikhitarjan dari Shakhtar Donetzk untuk menggantikan Götze.
Sementara di Italia, cuma Napoli saja yang aktiv berinvestasi di bursa transfer dengan membeli Gonzalo Higuain, Jose Callejon dan Raul Albiol. Klub dari selatan Italia itu juga mengontrak kiper Spanyol, Pepe Reina dari FC Liverpool.
Inggris Menyusul
Juventus menghadirkan striker Argentina, Carlos Tevez dan bomber Spanyol, Fernando Llorente. Sedangkan AC Milan sukses mengembalikan bintang Madrid, Kaka di menit-menit terakhir jendela transfer.
Kendati begitu ancaman terbesar menurut Rumenigge akan berasal dari Inggris. "Mereka akan tancap gas, terlebih musim lalu mereka gagal mencapai babak perempat final," katanya. FC Bayern akan berhadapan dengan Manchester City di grup D. Klub berkocek tebal itu termasuk favorit juara setelah mengontrak pelatih Chile, Manuel Pellegrini dan kedua pemain timnas Spanyol, Jesus Navas dan Alvaro Negredo. Ditambah kelincahan Stefen Jovetic dan Fernandinho, City bisa mengancam dominasi Bayern.
Sedangkan lawan Dortmund di babak kualifikasi grup, Arsenal, sukses mendatangkan gelandang Real Madrid, Mesut Özil di hari penutupan jendela transfer. Di samping itu, Manchester United, memperkuat lapangan tengahnya dengan membeli Marouane Fellaini dari FC Everton dengan nilai 36 juta Euro.
Chelsea yang mampu menjadi kampiun dua musim lalu mendatangkan pelatih Jose Mourinho. Pelatih asal Portugal itu memang selalu membidik Liga Champions Eropa di manapun ia melatih. Mourinho sendiri pernah dua kali mengecap cincin juara Eropa, yakni bersama FC Porto dan Inter Milan. "Ini adalah turnamen dengan aura yang spesial, ia memiliki daya magis," katanya, "semua orang ingin mencapai el Dorado sepakbola Eropa."