Selamat Jalan Tuğçe
Karena berani membela orang yang lemah, Tuğçe jadi korban. Ia kini dimakamkan di kota kelahirannya. Langkah berani Tuğçe masih akan diingat dan jadi panutan setelah kepergiannya.
Perpisahan dengan Tuğçe
Air mata, bunga dan lilin. Upacara pemakaman Tuğçe yang dilakukan secara Islam dihadiri ribuan orang. Di mesjid, setelah sembayang zuhur dilayangkan doa bagi Tuğçe. Setelah itu ia dikuburkan di pemakaman kota kelahirannya, Bad Soden-Salmünster, dan hanya dihadiri keluarga dekat.
Keberanian Tuğçe Menyentuh Dunia
Tuğçe ingin menolong dua remaja perempuan, dan akhirnya jadi korban kekerasan. Harian "La Stampa" di Italia menyebut Tuğçe "Malaikat dari Mc Donald’s". Media Turki membuat kepala berita, "Terima kasih Tuğçe, Kami Sayang Kamu," dan menunjukkan terkesan pada perhatian dan simpati dari masyarakat Jerman.
Ikut Merasa Berduka
Pada hari ulang tahunnya yang ke-23, sekitar 1.500 warga ikut berjaga di luar klinik tempat ia dirawat. Itu juga menjadi hari kematiannya. Orang-orang yang menunggu di luar meletakkan bunga dan menyalakan lilin. Seorang pianis memainkan lagu yang paling disukai Tuğçe, "The River Flows In You".
Bela Sungkawa dan Solidaritas
Orang-orang yang berkumpul di depan Klinik Sana di kota Offenbach membentangkan plakat bertulisan, "Hari ini, kita semua Tuğçe".
Alat Pendukung Hidup Dimatikan
Hari kelahirannya (28/11) juga jadi hari meninggalnya. Alat-alat yang mendukung hidup mahasiswi itu dimatikan, setelah ia berada dalam keadaan koma. Orang tua Tuğçe mengambil keputusan itu setelah dokter memastikan, Tuğçe sudah mengalami mati otak. Foto: ibu Tuğçe memandang warga di luar dari jendela kamarnya di klinik.
Mati Karena Ingin Menolong
Orang-orang mengucapkan selamat jalan bagi Tuğçe di depan klinik di Offenbach. Tuğçe harus membayar dengan hidupnya, karena ia ingin menolong orang lain.
Menyelamatkan Hidup
Tuğçe masih menolong orang lain setelah meninggal: ia menjadi penyumbang organ tubuh. Untuk itu di Jerman orang harus memiliki tanda pengenal khusus. Hanya beberapa jam setelah kepergiannya, orang tuanya menyetujui pengambilan organ untuk transplantasi.
Ikut Merasakan Kesedihan
Presiden Jerman Joachim Gauck (foto) dan pemerintah negara bagian Hessen menyatakan bela sungkawa bagi keluarga Tuğçe. "Sangat menyakitkan kehilangan putri yang masih memiliki masa depan panjang seperti Tuğçe", demikian kata Perdana Menteri negara bagian Hessen, Volker Bouffier, dan wakilnya, Menteri Ekonomi Tarek Al-Wazir.
Bintang Jasa Bundesverdienstkreuz
Lewat jejaring sosial puluhan ribu orang menyatakan kesedihan. Akun Facebook "Tuğçe zeigte Zivilcourage, zeigen wir ihr unseren Respekt" (Tuğçe tunjukkan keberanian, kita tunjukkan penghormatan) mendapat lebih dari 125.000 "likes". Petisi lewat internet yang mengajukan Tuğçe untuk mendapat bintang jasa Jerman Bundesverdienstkreuz ditandatangani lebih dari 160.000 orang Selasa malam.
Pertikaian di Depan Restoran Cepat Saji
Tuğçe hendak melindungi dua remaja perempuan yang dilecehkan beberapa pria. Oleh sebab itu seorang pria muda menunggu dan memukulnya di depan restoran cepat saji. Akibat pukulan itu ia jatuh ke tanah. Setelah itu ia berada dalam keadaan koma sampai dinyatakan meninggal.
Saksi Ditemukan, Pelaku Diam
Peristiwa itu bisa direkonstruksi lewat rekaman kamera pengawas. Menurut jaksa, dalam interogasi pertama tersangka pelaku mengakui telah memukul Tuğçe. Setelah itu ia bungkam, dan sekarang berada dalam tahanan penyelidikan. Polisi kini meneliti delik serangan dengan akibat mematikan. Dua remaja perempuan yang ditolong Tuğçe kini telah melaporkan diri kepada polisi.