Robot Pembunuh Masa Depan
Robot militer sejak lama menggugah fantasi manusia lewat karya fiksi ilmiah seperti Avatar atau Matrix. Kini sebuah perusahaan teknologi Korea Selatan menuntaskan prototip pertama yang siap ditugaskan di medan perang,
Fiksi Ilmiah Jadi Nyata
Ada banyak teknologi impian manusia yang berawal dari fiksi ilmiah lalu menjadi karya nyata. Robot humanoid militer yang muncul di film Matrix atau Avatar adalah salah satunya. Method V2 adalah raksasa baja yang dikembangkan perusahaan Korea Selatan, Hankook Mirae Technology, buat menggantikan manusia di medan perang.
Berawak dan Nirawak
Menjulang setinggi empat meter dengan bobot 1,5 ton, Method V2 bisa dioperasikan oleh seorang pilot dari dalam kokpit atau dikendalikan dari jarak jauh layaknya wahana nirawak. Di dalam kokpit terdapat dua tuas pengendali. Hankook menjamin pilot bisa dengan mudah menggerakkan lengan baja Method V2 yang bobotnya mencapai 143 kilogram.
Teknologi Terjangkau
Ongkos pengembangan robot canggih ini tidak terlampau tinggi, yakni sebesar 190 juta Dollar AS dalam waktu satu tahun. Hankook Mirae sesumbar Method V2 adalah robot berkaki dua dan berawak pertama di dunia.
Desain ala Hollywood
Sebanyak 30 tenaga ahli dilibatkan buat merancang dan mengujicoba Method V2. Uniknya, paras robot ini diciptakan oleh Vitaly Bulgarow, seorang desainer kawakan yang selama ini lebih terlibat menciptakan sistem persenjataan fiktif untuk karya fiksi ilmiah seperti Terminator Genisys, Robocop atau Ghost In The Shell.
Serdadu Masa Depan
Hankook berniat menjual eksemplar pertama mulai pertengahan 2017. Setiap robot dibanderol seharga 7,95 juta Dollar AS atau sekitar 100 miliar Rupiah. Method V2 dinilai cocok diterjunkan di kawasan "berbahaya." Hankook misalnya mengajukan Method V2 kepada pemerintah Korsel buat berpatroli sepanjang garis demiliterisasi sepanjang 243 kilometer di perbatasan Korea Utara.
Tersandung Energi
Kelemahan terbesar Method V2 saat ini adalah sifatnya yang belum sepenuhnya independen atau lincah. Selama oeprasi robot ini harus tersambung ke sumber energi melalui kabel listrik. Selain itu gerakannya masih dinilai kaku. Langkah kakinya pendek dan posturnya cendrung berkesan gugup. "Robot ini kan baru berumur satu tahun," kata Yang Jin Ho, Direktur Hankook Mirae Tech.
Multiguna
Namun demikian Hankook menilai karyanya itu bisa pula digunakan di pabrik atau proyek konstruksi sebagai moda angkut berbobot tinggi. Saat ini Hankook mengklaim sudah kebanjiran pesanan. Namun begitu Method V2 terutama dikembangkan sebagai basis untuk teknologi masa depan. Ironisnya beberapa pesanan Method V2 bukan diniatkan untuk keperluan militer, melainkan buat iklan.