Ribuan Aparat Buru Santoso ke Pelosok Sulawesi
12 Januari 2016Sekitar 500 polisi tambahan dikerahkan untuk memperkuat sekitar 1600 personel TNI dan Polri yang saat ini sedang memburu gembong teroris nomor satu Indonesia, Abu Wardah alias Santoso. Dia disebut-sebut sebagai tokoh utama kelompok teror ISIS di Indonesia.
"Ada operasi baru yang disebut Tinombala, yang akan fokus pada kawasan Poso dan sekitarnya," kata juru bicara kepolisian Sulawesi Tengah Hari Suprapto awal minggu ini.
Rincian tentang bagaimana militer dan polisi akan bergabung untuk menangkap buron nomor satu itu masih akan disusun bersama-sama, tambah Hari Suprapto. Pejabat pemerintahan di Jakarta menolak memberi lebih jauh tentang operasi pengejaran itu.
Presiden Joko Widodo memang telah menyatakan bahwa penangkapan Santoso adalah salah satu prioritas keamanan nasional. Aparat keamanan tadinya diberi waktu sampai 9 Januari 2016 untuk menangkapnya.
Tapi Santoso, yang telah bersembunyi selama lebih dari tiga tahun, ternyata tidak mudah dilacak. Menurut kalangan pengamat terorisme, aksi-aksi licin Santoso malah bisa jadi inspirasi dan pemberi semangat baru bagi kalangan militan di Indonesia, terutama mereka yang kembali dari pertempuran bersama ISIS di Timur Tengah.
Presiden Jokowi Maret tahun lalu telah menyetujui operasi keamanan kontra-terorisme besar-besaran untuk membongkar kelompok Santoso yang awalnya beroperasi dari Poso dan menangkap pemimpin mereka.
Satuan Elit Anti Teror Detasemen Khusus (Densus 88) sampai akhir tahun lalu sudah menangkap sekitar 30 orang syang diduga terlibat jaringan teror itu. Tapi tidak ada jejak dari Santoso sendiri.
Aparat keamanan telah mengerahkan kapal perang dan jet tempur untuk menyerang kubu-kubu kelompok itu di hutan, namun Santoso setiap kali berhasil lolos. Kelompok inti sel teror itu diperkirakan masih berkekuatan sekitar 40 orang.
Fokus operasi saat ini memang ditujukan ke kawasan Sulawesi Tengah, namun ada kekhawatiran, aksi-aksi mereka akan juga merambah ke pulau Jawa dan pulau-pulau lain, karena jumlah pendukungnya terus bertambah, termasuk diibukota Jakarta..
Polisi selama akhir pekan menangkap tiga orang setelah menemukan peralatan pembuat bom di sebuah rumah dekat Jakarta, kata juru bicara Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat Sulistyo Pudjo Hartono.
Ketiganya terduga teroris yang ditangkap itu diduga punya hubungan dengan jaringan teror di Pulau Jawa, yang diyakini merencanakan serangan selama liburan Tahun Baru.
hp/rn (rtr, www.straitstimes.com)