Renungan dan Kilas Balik
8 Mei 20158 Mei 1945. Perang Dunia di Eropa berakhir. Sekitar 65 juta korban tewas. Jerman menjadi pihak yang kalah perang- walau begitu banyak yang kehilangan sanak keluarganya, setelah enam tahun perang, merasa lega. Dan di kota-kota yang bertahun-tahun dibombardir dari udara warga bisa bernafas lega.
Bagi mayoritas warga Jerman inilah hari kekalahan. Khususnya bagi serdadu yang menanti nasibnya di dalam kamp tahanan perang. Sebagian dibebaskan setelah ditahan singkat, yang lainnya ditahan hingga 10 tahun di kamp tahanan Uni Sovyet. Dan bagi pihak sekutu: Uni Soviet, Amerika, Perancis, Inggris, Polandia, Belanda, Kanada dan Belgia, bagi mereka tanggal 8 Mei adalah hari kemenangan dimana Jerman bertekuk lutut tanpa syarat.
Juga terdapat korban dari Kekaisaran Ketiga: kaum Yahudi, homoseksual, etnis Sinti dan Roma, komunis, sosial demokrat dan liberal, semua adalah musuh diam-diam atau terbuka Adolf Hitler. Bagi mereka, tanggal 8 Mei 1945 adalah hari pembebasan - dari kamp konsentrasi, dari penjara bagi penjahat kelas kakap atau dari kehidupan di bawah tanah.
Perubahan Paradigma
8 Mei 1985 untuk pertama kalinya seorang presiden Jerman, yakni Richard von Weizsäcker, secara terbuka mengakui apa yang dirasakan atau diketahui banyak orang. Tanggal 8 Mei adalah hari kekalahan. Tapi dipandang secara obyektif hari itu adalah hari pembebasan. Warga Jerman apakah mau atau tidak, terbebas dari cengkeraman diktatur Nazi dari Adolf Hitler. Bebas dari kekejaman pembantai Yahudi. Bebas dari rasa takut.
Berakhirnya perang berarti menghentikan pembunuhan-baik di front pertempuran maupun di kamp konsentrasi. Jerman dulu ditaklukkan-tapi beberapa tahun kemudian setelah ketakutan dan mimpi buruk aksi barbar Hitler-Jerman punya peluang untuk hidup dalam kebebasan, kehidupan dalam demokrasi. Paling tidak di bagian barat. Karena di bagian timur, berdiri negara Jerman Timur sebuah negara sosialis "kamerad" Uni Soviet-tanpa hak demokrasi dan kebebasan. Hingga kedua Jerman kembali bersatu Oktober 1990.
Rasa Percaya Diri Baru
8 Mei 2015. 70 tahun setelah PD II berakhir. Sekarang Jerman bersatu menjadi negara paling terkemuka di dunia. Dengan demokrasi serta haluan sosial dan ekonominya menjadi model kemasyarakatan yang paling berhasil dan paling atraktif di seluruh dunia. Dan sejak satu dekade terakhir, Jerman belajar bahwa semua perhatian tertuju ke negara ini, bahwa Jerman amat penting, dan memainkan peranan sangat menentukan di Eropa maupun di tatanan dunia.
Jarang secara militer, melainkan terutama secara politik dan ekonomi. Jerman tidak tampil dengan omong besar, tapi makin percaya diri, dan karena itu menerima kritikan, yang tentu membuat sakit Jerman yang lebih banyak mempertimbangkan konsensus. Tapi Jerman akan belajar, harus hidup dengan kondisi tersebut.