Red List : Lebih Dari 20.000 Spesies Terancam Punah
Red List atau daftar merah yang dikeluarkan organisasi internasional konservasi alam IUCN telah diperbaharaui. Daftar ini kini memuat okapi dan 200 jenis burung sebagai hewan yang terancam kepunahan.
Jumlah Okapi Tinggal Separuh
Okapi adalah hewan mirip jerapah yang hidup di Kongo. Organisasi Internasional untuk Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam (IUCN) yang menerbitkan daftar hewan punah dunia, tak tahu pasti berapa jumlah okapi yang masih hidup. Di era tahun 90-an ada lebih dari 4400 okapi di Kongo. 10 tahun kemudian jumlahnya tinggal 2500. Habitat hewan ini terancam akibat konfik Kongo dan pertambangan.
Diambang Kepunahan
IUCN menggolongkan okapi sebagai hewan yang genting terancam punah (endangered). Tiga klasifikasi IUCN lainnya adalah hewan yang kritis terancam (critically endagered), punah di alam liar (extinct in the wild) dan punah (extinct). Hewan yang 200 tahun lalu masih ada tapi kini terancam punah adalah harimau Bali dan harimau Tasmania. Segala jenis harimau masuk klasifikasi terancam punah.
Ratusan Burung Berstatus Kritis
Dalam daftar merah IUCN, lebih dari 200 jenis burung dikategorikan kritis. Diantaranya adalah Bengalgeier, semacam burung pemakan bangkai yang banyak berasal dari India dan Asia Tenggara. Menurut para ahli, di Cina dan Malaysia burung ini telah punah. Burung lain yang berstatus kritis adalah Spiegelralle burung yang hidup di Ethiopia, Zimbabwe dan Afrika Selatan.
Gajah Asia Makin Sedikit
Diperkirakan ada sekitar 40.000 sampai 50.000 gajah asia yang masih hidup. Dalam tiga generasi terakhir jumlah populasi gajah menurun drastis mencapai hampir separuh populasi. Akibatnya gajah-gajah tersebut kini masuk ke dalam daftar merah IUCN. Gajah-gajah ini bisa ditemui di Indonesia, Bangladesh, Cina, India, Bhutan.
Terancam Perburuan dan Perdagangan Gading
Akibat perburuan gading gajah dan penghancuran ruang hidup, gajah Afrika kini terancam punah. Meski ada peningkatan jumlah populasi gajah di Afrika beberapa tahun terakhir, aksi perburuan gading gajah juga turut meningkat. KTT IUCN terkait gajah Afrika di Botswana, yang kini tengah berlangsung (2-4 Desember 2013) tengah membahas permasalahan perdagangan gading gajah ilegal.
Mati di Jaring Penangkap Ikan
Bahaya utama bagi ikan paus jenis phocoenidae adalah berakhir sebagai tangkapan yang tak diinginkan di jaring ikan. Tak semua paus phocoenidae termasuk hewan yang terancam punah. Hanya paus phoconidae yang berasal dari Kalifornia saja yang terancam punah. Diperkirakan di dunia kini hanya ada sekitar 500 sampai 600 ekor paus phoconidae Kalifornia.
Populasi Penyu Belimbing Meningkat
IUCN 10 tahun lalu memasukkan penyu belimbing ke dalam klasifikasi hewan yang terancam punah, kini statusnya penyu belimbing membaik. Hewan ini kini hanya berstatus “genting”. Hewan ini merupakan spesies penyu terbesar, dengan panjang yang hampir mencapai dua meter dengan berat setengah ton. Hewan ini berada dalam kondisi bahaya akibat perburuan dan polusi laut.
Kabar Baik dan Buruk
Daftar merah IUCN yang telah diperbaharui melaporkan adanya peningkatan populasi burung albatros berwarna coklat tua. Direktur Program Global Species IUCN, Jane Smart, mengatakan peningkatan ini terjadi akibat keberhasilan upaya konservasi beberapa spesies hewan. Sayangnya, tambah Jane: "Jumlah hewan yang masuk kategori terancam punah lebih besar". Jumlahnya mencapai lebih dari 21.000 spesies.
Spesies Terakhir Panda, Badak dan Lynx Iberia
Beberapa contoh lain dari spesies hewan yang terancam punah adalah panda raksasa yang populasinya di dunia kini hanya tinggal 1000, badak Sumatera 220 ekor, serta kucing hutan lynx Iberia yang berjumlah sekitar 80 sampai 150 ekor. Daftar merah IUCN mulai dipublikasikan tahun 1963. Daftar ini mencatat dan merangkum jumlah populasi hewan di banyak negara.