Realita Pahit Program Antariksa Rusia
Pembangunan bandar antariksa Vostochny menandakan ambisi Rusia menguasai antariksa. Namun proyek raksasa itu terancam mangkrak didera korupsi. Kini Moskow terpaksa kembali menggunakan Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan.
Nila Pada Baikonur
Sejak 1967 Rusia menggunakan bandar antariksa Baikonur di Kazakhstan untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Kosmodrom yang terletak di ceruk Turan itu memiliki infrastruktur kelas dunia, meski bukan tanpa cela. Pasalnya Baikonur tidak terletak di wilayah Rusia dan setiap tahun dinas antariksa Roskosmos harus membayar 115 juta Dolar AS untuk menggunakan fasilitas tersebut.
Ambisi Selangit Kosmodrom Vostochny
Sebab itu tahun 2007 Presiden Vladimir Putin memerintahkan pembangunan bandar antariksa baru yang juga menandai ambisi program antariksa Rusia. Namun rencana tersebut tidak berjalan mulus. Kosmodrom Vostochny yang berjarak 8000 km dari Moskow terancam menjadi proyek gagal lantaran minimnya dana.
Anjungan Terlalu Kecil
Padahal pembangunan bandar antariksa itu sejauh ini sudah menelan biaya sebesar 7,5 milyar Dolar AS atau setara dengan 100 trilyun Rupiah. Perkara terbesar adalah biaya pembangunan anjungan peluncuran untuk tipe roket teranyar, Soyus 5, terlalu mahal sehingga dicoret dari rencana. Namun anjungan tersebut dibutuhkan untuk bisa meluncurkan misi berawak ke luar angkasa.
Mimpi Sarat Korupsi
Sejak awal proyek di Vostochny telah dihinggapi dugaan korupsi. Kejaksaan Rusia mengklaim sedikitnya 165 juta Dolar AS ditilap selama proses pembangunan. Aktivis anti korupsi meyakini jumlahnya jauh lebih besar. Tahun lalu sedikitnya 350 buruh mengadu ke Presiden Putin lantaran tidak mendapat upah selama empat bulan.
Berhemat di Negeri Jiran
Tidak heran jika selama 2016 silam Kosmodrom Vostochny hanya meluncurkan satu roket yang mengangkut satelit mini. Sebab itu Roskosmos melirik anjungan peluncuran di Baikonur yang belum rampung sepenuhnya. Dengan cara itu Rusia bisa menghemat biaya, meski harus membayar uang sewa tahunan kepada pemerintah Kazakhstan.
Harapan di Pundak Angara
Namun hal tersebut dibantah Moskow. Menurut Wakil Perdana Menteri Dimitry Rogozin, peluncuran misi berawak dari Kosmodrom Vostochny memang baru direncanakan pada 2021, lantaran menunggu tuntasnya pengembangan roket Angara yang berdaya angkut tinggi. Meski demikian ia tidak membantah alasan penghematan di balik keputusan melanjutkan kontrak sewa di Baikonur untuk roket Soyus 5.
Ambisi yang Tertunda
Anjungan khusus untuk roket Angara baru akan dibangun akhir tahun ini dan diperkirakan menelan biaya 1,2 milyar Dolar AS. Untuk sementara Roskosmos merenovasi anjungan peluncuran roket Zenit di Baikonur agar bisa digunakan buat meluncurkan roket Soyus 5. Jadwal peluncuran roket berukuran sedang itu diperkirakan paling cepat tahun 2022.