1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Reaksi Atas Kemenangan Partai PM Turki AKP

23 Juli 2007

Uni Eropa menyambut kemenangan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pemilihan umum yang berlangsung hari Minggu.

https://p.dw.com/p/CP4d
Foto: AP

Erdogan yang partainya AKP berakar Islam meraih sekitar 47 persen suara. Komisaris Uni Eropa Jose Manuel Barroso, di Brussel mengatakan, kemenangan tersebut penting bagi rakyat Turki, karena negara ini sendiri tengah melakukan reformasi politik dan ekonomi. Barroso juga mengingatkan Erdogan untuk meneruskan pendekatan dengan Uni Eropa. Erdogan lah yang memulai perundingan masuknya Turki menjadi anggota Uni Eropa dua tahun yang lalu. Usaha yang medapat tantangan dan rintangan dari berbagai pihak. Rintangan yang terakhir terjadi bulan Juni lalu, saat Presiden Perancis Nicolas Sarkozy memblokir pembicaraan Uni Eropa dengan Turki tentang kebijakan keuangan. Padahal sebelumnya Komisi Eropa mengatakan Ankara pada dasarnya sudah siap untuk bernegosiasi dalam tahap tersebut. Menurut Cem Özdemir anggota parlemen Uni Eropa dari partai Hijau Jerman, jika Erdogan memainkan kartunya secara benar, maka seorang Sarkozy pun tidak akan bisa lagi menentangnya masuknya Turki menjadi anggota Uni Eropa.

„Jika Perdana Menteri Erdogan sekarang menjalankan politik yang nyata, dimana ia misalnya menghapuskan paragraf 301 yang sangat membatasi kebebasan berpendapat saat ia memperbarui konstitusi yang sebenarnya berasal dari masa kudeta militer 1980. Atau jika ia kembali aktif dalam hal Siprus. Maka pihak yang menentang Turki di Uni Eropa seperti Sarkozy misalnya, akan sulit untuk memberikan alasan, mengapa perundingan masuknya Turki sebagai anggota dipersulit secara sepihak atau dihentikan sama sekali.“

Joost Lagendijk, salah seorang ketua dewan parlemen gabungan Uni Eropa-Turki, mengatakan hasil pemilihan adalah kabar baik bagi Turki dan Eropa. Pendukung Turki di Uni Eropa, antara lain Menteri Luar Negeri Swedia Carl Bildt mengatakan ia percaya bahwa kemenangan Erdogan akan membawa Ankara lebih dekat dengan Uni Eropa. Bildt mengatakan, bahwa partai AKP telah terpilih kembali dengan mandat reformasi yang kuat yaitu meneruskan reformasi Eropa yang telah mereka usahakan semenjak beberapa tahun terakhir. Sementara itu, Inggris yang dikenal sebagai pendukung kuat Turki di Uni Eropa, mendesak agar Eropa mendukung usaha Erdogan untuk mewujudkan pemerintahan yang stabil. Menteri Luar Negeri Inggris David Milliband menegaskan, adalah hal yang sangat penting bagi negara-negara Eropa untuk membantu pemerintahan baru Turki. Milliband menambahkan, situasi politik Turki yang stabil dan aman adalah ketertarikan mereka bersama. Dari Austria, negara yang warganya paling menentang bergabungnya Turki dengan Uni Eropa, Menteri Luar Negeri Ursula Plassnik mengatakan, Austria berharap Turki akan menjadi partner bagi Uni Eropa yang modern, dinamis dan sukses. Sementara, Komisioner Uni Eropa untuk urusan Peradilan dan Keamanan Franco Frattini berpendapat bahwa Erdogan telah berhasil mendekatkan Turki ke Eropa baik secara politik mau pun ekonomis.