Ramstein: Pangkalan Militer Strategis AS dan NATO di Jerman
11 Juli 2024Pangkalan Udara AS di Ramstein, Jerman, adalah kawasan militer yang luas dengan landasan pacu, hanggar, dan banyak bangunan. Kawasan terisolasi ini sudah seperti kota kecil sendiri di tengah daerah pedesaan di negara bagian Rheinland-Pfalz. Meskipun terletak di wilayah Jerman, pangkalan udara Ramstein memiliki status imunitas diplomasi seperti sebuah kedutaan asing. Pejabat dan politisi Jerman hanya diperbolehkan masuk dengan persetujuan komandan militer AS.
Ramstein adalah pangkalan udara AS terbesar di Eropa. Sekitar 9.000 orang bekerja di sini. Ada juga Landstuhl Regional Medical Center di dekatnya, rumah sakit militer Amerika terbesar di luar wilayah AS. Secara total, sekitar 50.000 warga Amerika, termasuk keluarga mereka, tinggal di wilayah sekitar kota Kaiserslautern ini. Ramstein punya sekolah, toko, dan penyedia layanan sendiri, dan pembayaran sering kali dilakukan dalam dolar AS.
Semuanya dimulai pada tahun 1952 di sebuah lapangan terbang yang digunakan Angkatan udara Jerman selama Perang Dunia II dan direbut oleh Angkatan Darat AS tak lama sebelum berakhirnya perang pada tahun 1945. Lapangan terbang dan kantor-kantor administratif secara bertahap berkembang menjadi kompleks yang semakin besar bagi pasukan AS di Jerman dan pada akhirnya juga bagi NATO.
Komando Pengangkutan Udara Militer dan pesawat angkutnya telah ditempatkan di Ramstein sejak tahun 1971. Pada tahun 1973, markas besar Angkatan Udara Amerika Serikat di Eropa dipindahkan dari Wiesbaden ke Ramstein. Setahun kemudian, Ramstein juga mendapat wewenang komando untuk memimpin angkatan udara NATO. Dari Ramstein, NATO memantau pertahanan rudal aliansi dan aktivitas luar angkasa negara-negara anggota. NASA juga terkadang menggunakan Ramstein untuk penerbangan penelitian.
Pusat pengendalian drone tempur
Pangkalan Udara Ramstein sangat penting bagi angkatan bersenjata AS di seluruh dunia. Tempat ini adalah pusat transportasi pasukan dan kargo terpenting bagi Angkatan Udara AS, terutama untuk misi-misi di Afrika, Timur Tengah, dan Eropa Timur.
Ramstein juga memiliki peran khusus dan semakin penting melalui pusat kendali operasi drone tempur AS di seluruh dunia. Hal ini berulang kali menimbulkan perdebatan tentang kemungkinan keterlibatan Jerman dalam pembunuhan yang ditargetkan terhadap tersangka teroris di Asia dan Afrika. Menanggapi perdebatanm itu, tahun 2013, Presiden AS saat itu Barack Obama mengatakan, Jerman bukanlah "titik peluncuran" serangan pesawat tak berawak . Dia juga mengatakan, serangan pesawat tanpa awak adalah cara paling penting dalam a "perang global melawan teror”.
Bandara ini juga rutin digunakan untuk penerbangan evakuasi. Ramstein memainkan peran sentral dalam evakuasi orang-orang dari Afganistan pada musim panas 2021, setelah Taliban merebut kekuasaan di Kabul. Saat itu, area pangkalan udara untuk sementara menjadi kota tenda besar tempat para pengungsi ditampung sementara.
Trump ingin mengurangi jumlah tentara AS di Jerman
Sejak invasi Rusia ke Ukraina, pertemuan negara-negara pendukung Ukraina juga diadakan di Ramstein. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin beberapa kali mengundang orang ke pangkalan udara tersebut untuk berbicara dengan perwakilan dari beberapa negara mengenai pengiriman senjata ke Ukraina.
Selama masa jabatannya sebagai Presiden AS, Barack Obama beberapa kali singgah di Ramstein. Donald Trump juga melakukan hal ini ketika menjabat presiden pada tahun 2018 dalam penerbangan kembali dari kunjungan di Irak. Tapi tahun 2020 Donald Trump mengumumkan rencana pengurangan besar-besaran pasukan AS yang ditempatkan di Jerman pada musim panas 2020.
Tapi keputusan tersebut tidak terlaksana seiring dengan pergantian kekuasaan ke tangan Joe Biden beberapa bulan kemudian. Jika Donald Trump terpilih kembali sebagai Presiden AS dalam pemilu AS tahun ini, kehadiran pasukan AS di Jerman dan peran penting Pangkalan Udara Ramstein mungkin jadi perdebatan lagi.
(hp/as)